BAGIAN 15

154 22 0
                                    

Ujian akhir sekolah sudah selesai minggu lalu. Minggu ini adalah masa class meeting. Tidak ada yang spesial, hanya beberapa lomba yang diadakan oleh anak-anak OSIS. Minggu ini bisa dibilang lebih jadi jam bebas sembari menunggu nilai semeater genap keluar dan liburan tiba.

Hari ini adalah hari ketiga class meeting. Dan sekarang tengah diadakan pertandingan basket antar kelas. Semua siswa dan siswi berkumpul di lapangan basket, mengisi penuh kursi tribun bahkan sebagian berdiri di pinggir lapangan.

Pertandingan hari ini penuh penonton karena menjadi pertandingan bersejarah bagi mereka. Bagaimana tidak, tiga sahabat dari kelas 11 MIPA 1 akan bertanding melawan 11 IPS 1 dimana seperti kita tahu kelas itu memiliki pentolan tim basket sekolah, Randika.

Sebenarnya yang membuat orang berbondong-bondong melihat itu adalah Jagad. Ya, seorang Jagad hari ini ikut tanding basket. Diminta lomba mewakili sekolah saja anak itu tidak mau, sekarang dia malah mengiyakan tanding basket.

Janu agak terkejut juga pagi itu Jagad menelfonnya untuk mengatakan bahwa ia ikut tanding basket. Selama mengenal Jagad, Janu tak pernah tau kalau kekasihnya itu tertarik pada olahraga apapun. Itu setau Janu. Tapi mungkin ini salah satu hal yang belum Janu ketahui.

Pertandingan dimulai. Kedua tim sama-sama kuat. Selama pertandingan mata Janu tak berhenti memandang sosok kekasihnya di lapangan. Tatapan kagum ia berikan pada Jagad.

"Eh, Jan. Baru tau gue Jagad jago main basket. Kenapa nggak ikut tim basket sekolah aja ama Yasa ?"

"Nggak tau Ga. Aku juga baru tau"

"Gila. Lo pacarnya aja baru tau"

"Shaga, bisa pelan nggak sih"

"Sorry sorry"

Setelah protesnya, Janu kembali mengalihkan atensinya pada sosok Jagad. Matanya terus mengikuti pergerakan Jagad di lapangan.

Pertandingan berakhir dengan kelas 11 IPS 1 yang menang. Kelas 11 MIPA 1 kewalahan menangani tim Randi yang memang lebih unggul karena punya tiga orang pentolan anak tim basket sedangkan mereka hanya memiliki Yasa, meskipun skill Jagad dan Jake bisa dibilang cukup bagus.

-----

Janu dan Shaga tengah berada di kantin untuk jajan. Tak lama Jake, Yasa, Jagad, dan Randi yang masih lengkap dengan baju basket, datang duduk bersama.

Janu yang melihat kedatangan sang kekasih lantas menyodorkan sebotol air mineral yang ia beli. Jagad yang duduk disampingnya menerima sambil tersenyum simpul. Jagad menenggak air pemberian Janu kala ia rasakan tangan Janu mengusap kerinagt di dahinya dengan tisu.

Jagad menatap Janu tidak percaya. Senyum manis pun kembali mengembang di wajah Jagad.

"Aduh duh yang lagi kasmaran. Bisa nggak sih mesra mesraannya ditunda gitu. Tolong pengertian ama jomblo di depan kalian dong"

Itu Jake yang posisinya duduk di seberang Janu bersama Randi dan Yasa di kedua sisinya.

"Iya nih. Kasihanilah jomblo kaya gue yang pengen juga dilap keringetnya"

Randi pun ikut menimpali.

Janu dan Jagad yang jadi objek sindiran pun hanya tersenyum tipis.

"Lap sendiri lah Ran. Atau minta tuh fans fans ganjen lo"

Shaga yang duduk di depan Randika tiba-tiba menyahut.

"Idih. Ada apa nih ? Kok lo sensi gitu sih Ga. Hayo, kalian pasti ada apa apa kan ? Hayo ngaku"

Kali ini Jake gantian menggoda Shaga dan Randika.

"Ih apaan sih. Gue nggak ada apa apa ya sama ni bocah"

JAGAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang