Pagi ini Jake, Yasa, Shaga, Randi dan Janu berkumpul di kantin sekolah. Mereka tak ada kelas karena para guru yang harus rapat dadakan. Kelimanya hanya diam dan sesekali menghembuskan nafas berat. Apa yang terjadi kemarin masih tak dapat mereka percaya. Tapi apakah mereka harus berlarut-larut. Sekarang mereka harus mencari tahu siapa manusia kejam yang melakukan itu pada sahabat mereka.
"Argh, stress gue"
Jake mengacak rambutnya kesal.
"Kenapa ada orang yang jahat sama Jagad sih ?"
Shaga disana.
"Gila banget tuh orang. Lagian nih ya seinget gue Jagad tuh nggak ada musuh"
Kali ini Randi.
"Kan kita juga nggak tau. Mungkin pelakunya emang predator seksual yang ketemu Jagad di jalan"
Yasa ikut memberikan pendapat. Namun dalam hati ia sempat menyebut satu nama. Ia yakin orang itu bisa nekat kapan saja tapi Yasa tak mau berburuk sangka terlwjih dahulu.
Lalu Janu. Dia diam. Setelah semalam ia tumpahkan semua kepada keluarganya, Janu sama sekali tak membuka mulut. Bahkan pagi itu tak ada sapaan hangat untuk ketiga anggota keluarganya.
"Eh, Randi Yasa"
Seorang siswa laki-laki tengah berdiri di samping meja mereka.
"Eh, Elang. Ada apa nih ? Mau ada kumpul basket yak ? Udah kelas tiga masih aja, kan ada junior"
Jake sebisa mungkin menutupi rasa frustasinya.
"Nggak, cuma nyapa aja. Lagian gue udah bukan ketua club kali"
"Kirain"
"Oh ya, Jagad kemana deh kok nggak keliatan ? Bisanya sama lo berdua"
Jake dan Yasa seketika gugup. Tak tau kenapa mereka harus gugup. Atau karna mengingat kondisi Jagad.
"Jagadnya sakit"
Jawab Yasa singkat.
"Lah, tuh anak bisa sakit juga"
Jake tersenyum canggung.
"Oh makanya tadi gue liat ibunya Jagad, mungkin mau pamitin si Jagad"
"Hah ? Ibunya Jagad"
"Lo yakin ?"
"Iya, tadi gue sempet ke kantor guru buat ngumpulin LKS. Trus gue liat ibunya masuk ke kantor. Gue tau itu ibu Jagad karna tadi dia nyebut-nyebut nama Jagad gitu"
"Lo denger dia ngomong apa ?"
"Nggak, gue cuma lihat dia kaya lagi ngomong serius gitu.. Trus gue buru-buru keluar karena takut ganggu"
Janu yang sedari tadi diam akhirnya tergerak. Mendengar perkataan Elang tanpa basa basi Janu bergegas menuju ruang guru. Teriakan teman-temannya tak dihiraukan. Yang ia pikirkan hanyalah Alia, untuk apa wanita itu kesini ? Tentu ini tentang Jagad.
Janu sampai di depan kantor. Dapat dia lihat dari jendela ruangan itu Alia yang tengah berbicara dengan beberapa guru di hadapannya. Janu langsung masuk ke dalam ruangan mencoba mendengarkan apa yang terjadi.
"Ibu Manendra, tenang dulu bu"
Salah satu guru laki-laki yang Janu tau sebagai wali kelas Jagad mencoba menenangkan Alia dengan berkali-kali mengatakan kalimat itu.
"Tenang Anda bilang. Saya sudah bilang anak saya dilecehkan. Dan pelakunya adalah siswa di sekolah ini"
Janu terkesiap. Siswa sekolah ini ?
KAMU SEDANG MEMBACA
JAGAD
Fanfiction"Janu, kamu harus lepasin dia. Kamu juga berhak bahagia. Jagad juga mau lihat kamu bahagia" "Janu, kamu bilang Jagad itu semestamu. Tapi asal kamu tau, kamulah semestaku" Main character: Jay sebagai Jagad Manendra Jungwon sebagai Janu Ekawira [6 Oct...