6. Debat

5.2K 646 89
                                    

"Habis makan, minum obatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Habis makan, minum obatnya."

Seungmin meletakkan dua butir obat di wadah kecil tepat di sebelah piring Minho. Yang lebih muda memandang wadah obat itu tanpa bicara. Padahal dalam kepalanya bising berasumsi ini dan itu.

"Aku pulang malam hari ini. Nanti makannya diantar bibi yang biasa bersih-bersih."

"Ayam?"

Ada nada antusias di sana. Seungmin yang sedang mengisi botol minumnya terlihat berpikir. Mau jawab lauk makan siang dan makan malam saja dia berpikir. Tidak paham Minho dibuatnya.

"Lihat saja nanti."

Bibir bawah Minho turun, sedih kalau bukan ayam. Ngomong-ngomong, tadi malam badannya panas dan dia mendadak flu. Kebanyakan makan es krim, makanya saat bangun tidur Seungmin marah-marah. Minho hanya bisa diam. Padahal dalam hati menyalahkan Seungmin yang belikan dia sekresek es krim.

***

"Selamat pagi dokter Seungmin."

Sapaan pagi itu buat Seungmin putar mata jengah sambil mendengus. Dia paling malas jumpa yang satu ini.

"Dokter sudah sarapan belum?"

"Sudah."

"Aku belum, temani sarapan mau nggak?"

"Maaf, saya sibuk."

Seungmin tolak halus ajakan Minju dengan tangan yang mendorong turun tangan Minju yang menggaet lengannya. Dia bersikap formal selagi di rumah sakit, tapi Minju tidak paham.

Minju yang ditinggalkan mendengus sebal. Usahanya tidak pernah berhasil selama ini. Ada banyak pria yang menginginkannya, tapi hanya Kim Seungmin yang tidak tertarik. Susah sekali buat pemuda itu tertarik dengan wanita.

Di rumah sakit ini sudah menjadi rahasia umum seberapa tertarik Minju pada Seungmin, tapi orang-orang juga sudah tahu kalau sulit untuk mendekati dokter itu. Jangankan didekati, diajak ngobrol saja pun sulit. Dia tidak akan jawab kalau tidak penting.

Seungmin meletakkan tasnya di atas meja. Jadwal hari ini cukup padat. Dia punya jadwal operasi tiga jam lagi. Begitu dia duduk di kursinya sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

"Halo, ma?"

Halo, sayang. Anak mama apa kabar?

Mulailah drama mamanya. Seungmin pejamkan mata sejenak. "Baik, mama pasti juga baik."

Suara kekehan centil terdengar di seberang telepon. Mamanya kadang suka lupa umur. Bertingkah seperti gadis sembilan belas tahun dan terus menghambur uang.

Baik dong, apalagi dua minggu lagi kamu nikah. By the way, sayang. Mantu mama bagaimana? Dia sudah betah belum tinggal sama kamu?

Tuh, kan. Seungmin bilang juga apa. Dia sudah yakin mamanya punya niat terselubung membiarkan Minho tinggal dengannya.

AMOUROUS | 2MIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang