Ini benar-benar seperti dejavu. Dia pernah mengalami ini. Saat-saat Seungmin genggam erat tangannya sembari diseret keluar gedung. Bedanya kali ini mereka tidak berdebat setelahnya, karena dia justru dipaksa masuk ke dalam mobil. Bersama seorang pria yang setia mengikuti mereka.
Begitu masuk mobil, Minho langsung arahkan duduknya ke arah Seungmin. "Kamu menghancurkan karirku!" Geramnya. Minho tidak bisa menahan tangannya untuk tidak pukul wajah tampan suaminya.
Bomin, pria yang sejak tadi bersama mereka dan sibuk menyetir sampai terkejut.
"Karir? Kamu tau siapa dia?" Tanya Seungmin sambil pegang sudut bibirnya yang dia yakin memar.
"Aku nggak peduli urusan kamu dengan Hyunjin apa, tapi dia klienku, Seung. Ada nama perusahaan yang aku bawa, ada tanggung jawab yang harus aku selesaikan. DAN KAMU DENGAN SEENAKNYA MENGHANCURKANNYA!" Minho tidak sanggup lagi. Dia berteriak sekeras mungkin di depan wajah Seungmin. Sudah cukup pria itu menghancurkan hari-harinya. Jangan sampai karirnya pun ikut terkena imbasnya.
Seungmin merapatkan bibirnya. Menahan diri untuk tidak ikut marah, tapi tidak bisa. Minho di sebelahnya menyandarkan punggung ke bangku. Napasnya memburu, giginya menggelutuk, dan alisnya mengerut. Dia sedang ada di puncak amarahnya.
"Berhenti ikut campur urusanku."
Ucapan Minho kembali menarik atensi Seungmin. Tangan yang terkepal, dikepal makin erat. Jika saja kukunya panjang mungkin kulit telapak tangannya sudah luka.
"Aku ikut campur karena aku ada rasa sama kamu. Aku anggap kamu bukan lagi orang asing, tapi suamiku. Aku peduli."
Minho menatap Seungmin, "kamu anggap aku suamimu, tapi kamu nggak percaya aku."
Mungkin Minho berpikir Seungmin tengah cemburu. Sama halnya seperti pada Juyeon waktu itu, tapi tidak, bukan itu yang Seungmin takuti kali ini.
"Kamu salah paham," kata Seungmin. Namun Minho membantah, "nggak, kamu yang salah paham. Aku sudah bilang dia klienku. Karena sikap kamu yang begini bisa saja aku dipecat dari pekerjaanku. Kamu pikir mudah cari kerja setelah dipecat dari IHB? Citraku hancur, Seung. Orang-orang nggak akan percaya aku lagi."
Hembusan napas Minho tersendat. Dia masih tidak percaya dengan kejadian yang baru saha dia alami. Ingin menangis rasanya percuma. "Kamu harus minta maaf sama Hyunjin."
"Nggak akan pernah," balas Seungmin. "Asal kamu tau, bisa saja Hyunjin sengaja kerja sama dengan kamu karena dia punya niat terselubung."
"Dia kerja denganku sebelum dia kenal kamu."
"Sejak kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
FanfictionMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...