"Sayang!"
Seungmin lompat dari tempat tidur dan langsung dekap erat Minho dalam pelukannya. Mulutnya tidak berhenti menggumam maaf.
"Maaf, maaf, maafkan aku. Kamu nggak apa-apa, 'kan?"
Wajah Minho ditangkup dan Seungmin periksa tubuhnya. "Mana yang sakit?"
Si dokter panik, tapi yang jatuh justru hanya pasang wajah cemberut dan mata yang melirik tajam. Tangannya mendorong bahu suaminya sambil bilang, "nggak usah sok peduli."
Minho berdiri dari duduknya di lantai. Namun karena bokongnya sakit, dia kembali jatuh menimpah tubuh Seungmin.
"Memang bebal," gerutu yang lebih tua. "Disayang nggak tau disayang, jatuh lagikan."
"Memang siapa yang buat aku begini, hah?" Tantang Minho. Tubuhnya digeser Seungmin hingga terduduk lagi di lantai. "Sakit!" Pekiknya tidak terima, tapi Seungmin tidak peduli, dan terus geser tubuhnya menjauh, dikira Minho tidak berat apa.
Kalau tidak bertemu pasti rindu, tapi begitu ada waktu berdua, kerjaan mereka bertengkar terus. Seungmin tidak paham kenapa interkasi mereka begini. Entah karena sifat mereka terlalu mirip atau justru bertolak belakang.
"Mau ke mana?!" Pekik Minho saat lihat Seungmin pergi menjauh. Posisinya tidak berubah, masih terduduk di lantai.
"Mandi. Mau ikut?"
"Harusnya kamu bantu aku berdiri dulu, baru setelah itu mandi."
Ya Tuhan, Seungmin menahan rasa kesalnya. Dia palingkan wajah dengan mata terpejam dan tangan pegang dahi, kemudian kembali tatap Minho. "Tadi siapa yang nolak dibantu coba?"
Sosok manis berambut kelam di lantai menolak untuk mengaku. Dia palingkan wajahnya dengan ekspresi yang sama seperti sebelumnya. Namun kemudian suaranya memekik; Seungmin angkat tubuhnya tanpa aba-aba.
"Mau ke mana, mau ke manaaaa?!"
Suaranya persis lumba-lumba masuk musim kawin. Andai tega, mungkin sudah Seungmin bekap mulutnya agar diam. Namun siapa sangka, sekarang mau jahat pada Minho rasanya tidak tega. Efek cinta sungguh menakutkan. Dia bisa ubah sifat dan sikap seseorang secara drastis.
***
Hyunjin menunggu dengan sabar di taman rumah sakit. Dia ada janji dengan Juyeon hari ini. Padahal hari minggu, tapi pria itu ada saja yang dilakukan di rumah sakit.
Derap langkah yang sudah ia hapal luar kepala menarik perhatian. Posisinya yang membelakangi gedung rumah sakit buat Hyunjin berbalik. Bibir ranum berhias senyumnya perlahan pudar. "Anak siapa yang kamu bawa?" Tanyanya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
FanfictionMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...