12. Pocky Kiss

5.4K 614 72
                                    

Dua hari lalu seperti tidak ada kejadian apa-apa dalam hidup Minho yang sudah berumur dua puluh delapan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari lalu seperti tidak ada kejadian apa-apa dalam hidup Minho yang sudah berumur dua puluh delapan ini. Padahal dua hari lalu dia baru saja melepaskan seluruh kebebasan dan statusnya sebagai pria single dan anak tunggal paling bahagia.

Pria muda itu menggeleng, lalu bangkit dari posisi berbaringnya di ranjang. Tadi dia baru selesai cuci baju; pakai tangan, bayangkan. Tidak terlalu lelah karena hanya empat pasang, dua miliknya dan dua milik Seungmin.

"Aku sudah cuci piring dan menyapu," Seungmin berdiri di depan pintu kamar yang selalu terbuka. Beri laporan dengan wajahnya yang ekspresinya selalu sama saja.

"Ya, terus?"

"Katamu mau beli mesin cuci dan setrika. Ayo, pergi."

"Kim Seungmin," panggilnya malas. "Di dunia digital ini ada benda yang disebut ponsel dan ada aplikasi yang diciptakan oleh para programmer handal untuk memudahkan hidup kita."

"Lalu?" Tanya Seungmin tidak mengerti. Dia bersandar di kusen pintu dengan lengan sedekap depan dada. Menunggu jawaban dari minho yang duduk bersila di atas ranjang.

"Kita bisa belanja di apkikasi itu. Intinya, aku sudah beli online. Jadi, tidak perlu beli lagi," jawab Minho malas-malasan. Dia ambil ponselnya dan kembali bersandar ke kepala ranjang.

Seungmin tidak lantas beranjak dari posisinya. Pria itu menatap Minho tanpa berkedip. "Pergi langsung ke toko akan lebih baik karena kita bisa pilih secara langsung."

"Kalau ada yang mudah kenapa harus dipersulit," gumam Minho tanpa melihat Seungmin.

"Kalau barangnya ada yang rusak bagaimana?"

Minho putar bola matanya jengah. "Ada fitur pengembalian barang jika barang itu tidak sesuai iklan atau rusak, Kim Seungmin. Ada juga garansinya. Jangan bertingkah seperti boomer yang dipaksa mengikuti zaman, tolong."

"Mungkin kamu tidak paham."

"Apa yang tidak aku paham?"

"Pentingnya pendekatan dengan pasangan dengan memilih barang bersama," balas Seungmin, kemudian putar badan dan tinggalkan Minho.

Ngambek, kah?

Tingkah Seungmin itu buat sosok di atas ranjang terpaku. Matanya menatap ponsel, tapi kepalanya sibuk mencerna kalimat panjang suaminya.

Pendekatan dengan pasangan, katanya. Minho mungkin tidak sadar, tapi Seungmin berpikir panjang dengan berbagai kesempatan yang ada. Ketika memilih barang akan ada diskusi di sana. Seungmin akan lebih mudah tahu seperti apa sifat Minho, seleranya, dan bagaimana dia memandang sesuatu. Tapi sayang, Minho lebih suka yang instan dan melupakan hal-hal tradisional.

"Ck, Kim Seungmin."

Selalu ada saja sesuatu yang buat pria itu berbeda dari yang lain. Sulit bagi Minho untuk berhenti membanding-bandingkannya dengan para mantannya.

AMOUROUS | 2MIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang