Minho berakhir tidak bilang papa tentang masalahnya. Itu karena Seungmin marah dan merasa tidak bisa diandalkan. Sebenarnya bukan karena dia tidak percaya suaminya, tapi karena kalau ada papa, kenapa harus susah payah. Papanya punya banyak koneksi yang bisa dimintai tolong untuk bantu dia. Kedengarannya agak licik, tapi bantuan orang dalam di dunia ini bukanlah hal baru.
"Saya sudah bilang itu desain saya, pak!"
Seungmin mungkin memercayai dirinya bahkan hanya dengan kalimat, "itu aku yang desain," tanpa perlu bukti.
Tapi kalimat itu tentu tidak ampuh bagi Changbin yang kini posisinya sebagai atasannya. Pria itu marah, jelas. Minho hanya katakan sesuatu yang menurutnya bullshit, karena tidak ada bukti.
"Kita bisa lihat tanggal create di filenya. Aku bisa pastikan aku lebih dulu buat itu dibanding dia, Bin."
Saking tidak tahu harus bagaimana lagi, hilang sudah keformalan bahasanya. Dia bicara seolah sedang di posisi teman Changbin saat ini.
"Ya buktinya itu nggak terbukti. File kamu bahkan hilang, Min. Kamu buat malu nama IHB."
Napas lelah, kesal, dan marah dihembuskan Minho dari mulutnya. Sumpah demi apapun dia tidak akan kasih ampun pada siapapun yang ambil karyanya.
Minho gigit bibir bawahnya cemas. Dia yang berdiri di samping meja kerja Changbin mulai khawatir. Jika ini hanya atas namanya tidak masalah, tapi jika IHB yang terseret, dia mau mati saja. Perusahaan besar ini bisa hancur karena masalah ini. Nama baiknya terancam.
"Kalau dewan direksi tau ini, kredibilitasku sebagai manajer di divisimu akan dipertanyakan, Min. Aku bisa terancam lengser dari calon direktur karena masalah ini."
Tambahan informasi itu hanya buat Minho semakin kesal. Bukan kesal pada Changbin, karena posisi itu juga penting untuk kemajuan karir pria itu, tapi pada bajingan yang menyadap laptopnya.
"Beri aku waktu. Aku akan buktikan kalau ini ada campur tangan orang lain. Sumpah, Bin, aku berani sumpah demi apapun kalau aku tidak mungkin mengambil karya orang lain. Aku tau bagaimana sulitnya mendesain sesuatu, aku tau, Bin."
Minho tidak tahu bagaimana lagi meyakinkan bosnya ini. Kalau sampai dia dipecat karena ini, dia tidak akan rela sampai kapanpun. Nama baiknya terancam dan siapapun yang keluar dari IHB dengan kasus seperti ini sama saja dengan mati perlahan. Tidak akan ada perusahaan lain yang mau menerimanya. Karirnya hancur. Hidupnya pun ikut hancur.
Changbin melirik Minho. Buat pria manis itu kembali berucap, "please. Harga diri dan nama baikku juga terancam di sini, tapi lebih dari itu aku lebih memikirkan reputasi IHB, Bin. Aku tidak mungkin membiarkan perusahaan yang membesarkan namaku hancur. Setidaknya biarkan aku mengembalikan itu semua."
Tender yang mereka perjuangkan kemarin adalah proyek besar dari Kementerian Pariwisata. Desain yang ditampilkan tentu berasal dari arsitek terbaik yang datang dari perusahaan ternama pula. Nama IHB tercoreng di depan pesaingnya yang posisinya mungkin lebih rendah. Ini menjadi bencana bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
FanfictionMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...