Tepat seminggu lalu Changbin resmi dinobatkan sebagai direktur Infrastructure Het Beste. Sedikit terlambat, tapi akhirnya jadi juga.
Namun jabatan baru yang ia emban sama sekali tidak buat senang. Seminggu setelah kejadian dia tolak Felix, pria itu mengundurkan diri. Changbin pikir itu bagus, tapi ternyata, hidupnya justru tidak tenang.
"Situasinya agak sulit," ujar Hyunjin. Pria itu didatangi Changbin hanya untuk curhat. "Kamu harusnya sadar kesalahan ada padamu, Bin."
"Aku tau."
Hyunjin mendecak pelan. "Sudah tau, tapi masih saja begini. Lagipula, kenapa ditolak secepat itu?"
"Karena aku pikir aku nggak akan bisa lepas dari Minho."
Jawaban itu buat Hyunjin mendecak semakin keras. "Minho lagi," keluhnya. "Dia itu sudah punya suami. Kamu harusnya seperti aku, Bin, sadar diri."
"Kamu enak sukanya cuma sebentar. Kalau aku pernah pacaran dengan dia, jadi susah. Putusnya juga waktu itu katanya mau fokus kerjaan, tapi apa, nggak lama dia nikah dengan orang lain."
"Bin, kamu sendiri yang bilang sudah ikhlas. Bahkan kamu sendiri yang bilang itu ke Minho. Kalau sudah lewat, sudah, jangan diingat lagi."
"Iyalah, kamukan sudah punya Juyeon."
Direktur Techno Digital yang duduk nyaman di kursi kerjanya mendengus kesal. "Dari tadi kamu terus sebut aku ini aku itu, kamu nggak sadar seharusnya kamu juga punya kesempatan miliki apa yang aku punya sekarang. Kamu bisa punya Felix kalau saja kamu nggak denial."
Hyunjin berhenti sejenak sebelum dia lanjut lagi ucapannya. Kesabarannya sudah di ujung tanduk untuk buat sahabatnya ini sadar. "Felix kurang apa aku tanya? Jujur, aku nggak tau orangnya yang mana. Cuma tau dari sosmednya, itu pun karena kamu kasih tau. Aku pikir dia baik, apalagi dia berteman dengan Minho."
"Minho tidak sebaik itu."
Maksudnya, secara kepribadian Minho itu sangat baik, tapi dilihat dari pergaulannya dia agak nakal. Syukurnya masih ditahap nakal yang bisa dimaklumi.
"Sudahlah, nggak ada kesempatan mengharapkan yang sudah jadi milik orang. Lebih baik kamu cari yang lain."
Tidak ada tanggapan apa-apa dari Changbin. Hyunjin juga tidak niat bicara lagi. Dia kerjakan pekerjaannya. Namun lima belas menit berlalu, dia justru khawatir dengan pria di depannya.
"Jangan bilang kamu maunya Felix," katanya dengan wajah shock.
Keterdiaman Changbin buat Hyunjin semakin shock. "Kena karma kamu," katanya tidak sangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
أدب الهواةMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...