31. Berita Lain

4.6K 543 131
                                    

"Kamu sedang apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sedang apa?"

Seungmin berdiri di sebelah ranjang mereka. Memerhatikan Minho yang sedang berdiri di depan cermin setinggi satu meter setengah dekat jendela.

Bukannya menjawab, pria muda itu justru balik badan dan memamerkan benda berkilau di telinganya. "Bagus, nggak?" tanyanya sumringah.

Seungmin diam dengan ekspresi datar, tapi pandangannya tidak teralih barang sedetik dari Minho. Dia jalan dekati suaminya itu. Tangannya terangkat untuk pegang anting yang Minho pasang di telinga kanannya.

"Satunya mana?" tanya Seungmin.

"Hm? Aku mau pasang satu saja."

"Coba pakai dua-dua," suruh Seungmin.

Minho langsung berbalik dan pasangkan satu anting lagi di sebelah kiri. Begitu selesai, dia tunjukkan lagi pada Seungmin. Buat pria itu mundur selangkah untuk pandangi wajah pasangannya.

Bagaimana Seungmin harus mendeskripsikan manusia di depannya ini. Dia menghela napas. Menatap Minho dengan raut serius dan menilai sampai buat yang ditatap gugup. Minho punya kulit yang bagus, permukaan kulitnya mungkin tidak sehalus Jeongin; adik sepupunya, tapi cukup mulus. Hidungnya bagus, bentuk matanya juga bagus, apalagi bola matanya yang bening seperti kristal.

Minho menjauhkan kepalanya karena terkejut saat Seungmin angkat tangannya. Namun saat sadar pria itu ingin usap kepalanya dia diam. Membiarkan Seungmin usap pucuk halus surainya, lalu ikut tersenyum tipis saat pria itu tersenyum.

"Ganteng," puji Seungmin. Kemudian gelitikan kecil diberikan di bawah dagu Minho. Minho senang-senang saja diperlakukan begitu. Dia malah angkat sedikit dagunya agar diberi gelitikan sekali lagi persis kucing.

"Ayo!" Ajak Seungmin.

Inginnya nikmati pujian itu, tapi Minho tidak punya banyak waktu untuk salah tingkah karena mereka harus belanja bulanan.

***

Hyunjin duduk dengan kaki saling tumpu di depan nenek, ayah, dan juga ibunya. Ekspresinya tidak terbaca. Apakah dia tertarik dengan obrolan orang tua di depannya, bosan, marah, atau sedang melamun. Pria itu hanya duduk di sana.

"Dia mulai pandai memanfaatkan kekuasaan si Kim itu."

Itu adalah suara nenek. Hyunjin memainkan gelas berisi anggur di tangannya. Menyeringai geli karena ketiga orang tua di depannya ini sibuk mencari cara menjatuhkan Seungmin.

"Benar, bu. Kalau seperti itu ada kemungkinan dia juga berani ambil langkah untuk melawan kita."

Hyunjin menggeleng pelan mendengar sahutan ayahnya. Dia angkat wajahnya yang menunduk.

"Sudahlah, nek. Daripada buang waktu memikirkan cara menariknya ke Keluarga Hwang, lebih baik pikirkan bagaimana caranya buat ide produk baru. Tanpa dia perusahaan di Techno Group juga tetap jalan."

AMOUROUS | 2MIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang