7. Kesepakatan Baru

5.1K 657 170
                                    

Minho berlari cepat untuk kejar Seungmin yang sudah pergi lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho berlari cepat untuk kejar Seungmin yang sudah pergi lebih dulu. Dia tidak bisa biarkan kesalahpahaman macam ini.

"Seungmin... Seungmin... Kim Seungmin."

Kakinya terasa sakit, tapi Minho tidak peduli sama sekali. Dia terus kejar Seungmin. Saat berhasil pegang lengannya, tangan Minho justru dihempaskan hingga dia jatuh.

"Akh..."

Tangan Seungmin dikepal erat-erat. Kakinya berhenti saat hampir maju untuk bantu Minho. Harusnya dia tidak melakukan hal ini. Harusnya dia tidak peduli dengan urusan Minho. Harusnya dia tidak perlu marah ketika tahu pria yang dijodohkan dengannya itu punya rasa dengan orang lain. Seungmin bingung dengan tingkahnya.

"Seungmin," panggil Minho. Mencoba bangkit, tetapi kakinya terasa semakin sakit. Pasti keseleonya semakin parah.

Seungmin membungkuk dan tarik tubuh Minho untuk berdiri, lalu ditinggalkan begitu saja. Minho hanya bisa lihat kepergian pemuda itu tanpa niat mencegah. Napasnya memburu tidak tahu harus buat apa lagi.

***

Dengan kaki yang terseret-seret Minho berhasil pulang ke apartemen Seungmin. Changbin niat antar tadi, tapi Minho tolak karena kesal setengah mati.

Tubuhnya dijatuhkan di atas sofa. Pandangannya lurus ke langit-langit. Dia mulai membuat dugaan-dugaan di dalam kepala cantiknya. Ada yang salah dengan mereka.

"Nggak mungkin," bisiknya. "Kenapa dia harus marah? Kenapa juga aku harus peduli?"

Kalau sesuai kesepakatan mereka harusnya tidak peduli satu sama lain. Ini sudah jauh dari yang direncanakan.

Minho sandarkan kepalanya di sandaran sofa dengan lengan menutup matanya. Sekarang dia bukan hanya sakit di kaki, tapi kepalanya juga ikut berdenyut.

Ponselnya berdering. Minho segera ambil dan angkat. "Halo, pa?"

Sudah sembuh belum?

"Belum, aku jatuh tadi dan sepertinya kakiku semakin parah."

Kamu memang ceroboh. Mau berapa lama tidak masuk kerja kalau kamu nggak sembuh-sembuh.

"Siapa juga yang mau sakit."

Itu bukan mau Minho dia jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Hal-hal seperti ini tidak bisa dikontrol dan di luar dugaan.

Chan akan antar pakaianmu nanti. Ayah juga belikan buah untukmu dan Seungmin.

"Hm, terima kasih."

Minho turunkan tangannya dan lempar ponselnya asal. Dia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Seungmin.

"Tapi harusnya aku nggak perlu seperti ini. Kami bukan siapa-siapa," dia mulai gila karena bicara sendiri.

Namun kemudian suaranya mendengung dan dia jatuh meluruh ke sofa. Sekarang ruangan nampak landscape di pandangannya.

"Salah, kami itu siapa-siapa. Wajar aku khawatir dia salah paham. Dia calon suamiku," gumamnya. "AHHHHHHHH."

AMOUROUS | 2MIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang