Sudah lama Minho tidak diperebutkan seseorang, tapi kenapa sekarang rasanya lebih gugup. Dia berdiri di samping dua pria yang sedang berdiri berhadapan.
Ini bagaimana memisahkannya? Kalau dulu posisi ini terasa membanggakan, tapi kalau sekarang dia mau pura-pura mati saja.
Lihatlah Seungmin, dia nampak santai dengan saku dalam snelli. Memandang Juyeon di depannya yang ekspresinya kaku. Pria itu tidak tahu apa gerangan temannya ini datang dan terlihat marah.
"Perasaan aku belum kasih undangan ke kamu. Kenapa kamu sudah punya?" Seungmin mengambil undangan di tangan Juyeon. Dan Juyeon melepasnya dengan tatapan tidak lepas dari Seungmin. Tubuhnya terlihat tidak tegap seperti biasanya. Minho jelas tahu sebab apa Juyeon nampak lemas.
Dokter anak itu sepertinya kehabisan kata-kata. Dia mau marah. Mau meneriakkan kekecewaannya, tapi Seungmin juga tidak salah. Namun Juyeon sudah terselimut amarah.
"Aku pernah cerita soal mantan yang ingin aku ajak balikan, kan?" Tanya Juyeon pelan. Nadanya sangat putus asa.
"Hm, lalu?" Seungmin menilik undangan pernikahannya. Kemarin dia tidak terlalu perhatikan, ternyata lumayan bagus. Mamanya memang paling tahu seleranya.
"Mantanku itu calon suamimu."
"Hah?"
Seungmin refleks angkat kepala dan pandang wajah Juyeon dengan ekspresi terkejut. Mulutnya terbuka sedikit saking tidak percayanya.
"Jangan bercanda!" Serunya marah. Undangan di tangan diberikan pada Minho. Seungmin tidak suka candaan macam ini.
Aduh, Minho mulai panik. Dia segera lari menuju pintu dan menutup pintu ruang istirahat Seungmin. Kalau orang lain lihat bisa gawat.
"Aku cerita ke kamu bagaimana sulitnya aku ajak dia balikan, tapi kamu malah mau menikahinya."
Nada bicara Juyeon mulai naik. Seungmin tentu tidak mau disalahkan.
"Kamu bahkan nggak sebut nama mantanmu, jadi bukan salahku kalau aku menikah dengan Minho."
"Iya, tapi dia orang yang aku suka."
"Tetap bukan salahku karena aku juga tidak tahu."
Bukk
Ringisan meluncur dari bibir Seungmin. Juyeon memukul perutnya tanpa ampun dan langsung pergi. Seungmin hampir memegang ujung snelli dokter anak itu, tapi Minho lekas menahan tubuhnya.
"Lepas!"
"Nggak, sudah biarkan saja."
Hati-hati Lee Juyeon, Seungmin pasti balas perbuatanmu. Dia bukan orang yang mudah lupa jika sudah diperlakukan buruk.
***
"Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu mantan Juyeon?" Tanya Seungmin ketus. Dia pegangi perutnya yang kram. Seungmin yakin pasti ada bekas kebiruan di sana. Sekarang bahkan mulai terasa nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
FanfictionMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...