Seungmin menghempaskan tubuhnya ke ranjang tingkat tempatnya istirahat di rumah sakit. Operasi selama tiga jam buat pikiran dan badannya lelah bukan main.
Namun kemudian pintu ruang istirahat dibuka dan Jeno masuk ke dalam. Membawa sekotak bekal dan duduk di kursi dekat pintu. Seungmin hanya meliriknya sekilas.
"Makan, Seung."
"Duluan."
Pikiran dokter bermarga Kim itu berkelana. Padahal sudah lelah, tapi dia kepikiran apa yang sudah dilaluinya akhir-akhir ini.
Hidupnya sebulan terakhir seperti diterjunkan dari perosotan. Meluncur cepat sampai dia takut tersungkur dan tidak bisa bangkit lagi.
Dia tarik napas berat, lalu dihembuskan. Tindakannya itu menarik perhatian Jeno. Karena nampaknya telah terjadi sesuatu.
"Kenapa? Ada masalah?" Tanyanya. "Operasimu tadi bagaimana?"
"Aman," jawab Seungmin. Dia bangun dari tidurannya dan membiarkan kakinya menggantung begitu saja. "Aku sudah lupa kapan terakhir kali sesuka ini dengan seseorang," katanya.
Jeno pandang temannya itu sambil kunyah makanannya. Dia tahu pembicaraan ini mengarah ke mana.
"Kedengarannya seperti hal tidak masuk akal, tapi aku serius. Aku merasa was-was kalau ada yang dekati dia. Ini bukan obsesi, kan?"
"Kamu takut cuma terobsesi. Hanya karena dia suamimu, jadi kamu mau dia cuma untukmu."
"Benar, begitu."
Jeno tersenyum nyaris mendengus, "ingat nggak kamu pernah putus dengan pacarmu karena kamu terlalu cemburuan?"
"Ingat, itu dengan Han Jisung. Ya ampun, dia bagaimana kabarnya ya," tanpa sadar Seungmin mengenang masa lalu. Kalau diingat-ingat dia pacaran dengan Jisung lumayan lama. Dari masih mengerjakan skripsi sampai Koas. Kira-kira dua tahun setengah, tapi berakhir putus karena kesalahan Seungmin.
"Tiga hari lalu aku jumpa dia."
"Serius?"
Jeno mengangguk, lalu suapkan sesendok nasi dalam mulut. Seungmin menunggu pria itu habiskan nasi dalam mulutnya untuk lanjut bicara.
"Iya. Kayaknya nemani bosnya cek kesehatan, nggak tau juga. Aku nggak tanya."
Seungmin lupa-lupa ingat wajah Jisung karena sudah lama tidak jumpa, tapi kalau jumpa pun pasti dia ingat perawakan dan fitur wajahnya.
"Menurutmu, aneh nggak kalau aku cemburu?"
"Pada suamimu?"
"Ya iyalah," Seungmin mengangguk. Dia perhatikan gerak-gerik Jeno yang asik menyantap makan siangnya. Memang dengan siapa lagi dia akan cemburu. Han Jisung? Mana mungkin.
"Memang dia melakukan apa?" Tanya Jeno.
"Nggak ada, tapi maksudku, mantannya banyak. Terus, yang suka dia juga banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
FanfictionMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...