Minho sempatkan mampir ke rumah sakit siang ini. Karena pekerjaannya akan lebih banyak di lapangan daripada dua bulan terakhir, jadi dia punya banyak waktu luang untuk keluar jalan-jalan setelah tugasnya selesai.
"Minho?"
Saat namanya dipanggil Minho langsung menoleh ke sumber suara. Mendapati Juyeon berdiri dengan dua boneka di tangannya juga senyum manis.
"Oh, hai!" Sapanya seramah mungkin.
Mereka putuskan untuk duduk sebentar di ruang tunggu. Duduk sebelahan dengan Juyeon yang asik mainkan boneka di tangannya.
"Dokter anak bawanya mainan ya," kata Minho sambil tertawa kecil.
Juyeon pun menanggapinya dengan tawa kecil pula. Dia arahkan dua bonekanya ke arah Minho. "Ini untuk menghibur anak-anak biar nggak takut."
Minho mengangguk paham. "Nggak perlu pakai itu sebenarnya, cukup lihat wajah kamu juga mereka nggak akan takut."
Pujian itu buat Juyeon tidak bisa tahan senyumnya, tapi ada hal lain yang ingin dia tanyakan.
"... Minho?" Panggilnya setelah diam cukup lama.
"Iya? Eh, tadi aku ke sini mau jumpa Seungmin. Kamu ada lihat dia?" Tanya Minho. Dia datang ke rumah sakit tanpa memberitahu suaminya. Niatnya mau ajak makan siang bersama, tapi dia bingung harus jumpa pria itu di mana.
"Masih ada jadwal visite kalau nggak salah. Min, aku mau ngomong serius sama kamu."
Sejak Juyeon panggil namanya tadi Minho sudah tahu ada yang ingin dibicarakan. Itulah sebabnya dia alihkan pembicaraan, tapi sepertinya Juyeon tidak bisa berpaling tentang topik yang ingin dia bicarakan.
Dokter anak itu duduk menyamping ke arahnya. "Aku belum minta maaf dengan benar sama kamu."
"Kalau yang kamu maksud soal kita putus, sudah, Yeon. Jangan dibahas lagi."
Minho malas membahas sesuatu yang sudah lama berlalu. Karena kalau diungkit lagi justru akan membuka luka lama dan menimbulkan masalah baru. Lebih baik tidak dibahas sama sekali.
"Nggak, aku cuma nggak mau kamu salah paham. Kamu pasti mikir Juyeon sombong, mentang-mentang calon dokter lagaknya begitu."
Benar, Minho memang berpikir begitu saat itu. Dia masih ingat bagaimana dia diputuskan dengan alasan kekanakan yang sama sekali tidak pantas menjadi alasan. Kalau dibilang sudah tidak cinta mungkin Minho akan lebih baik, tapi ini, harga dirinya seolah tercoreng hanya karena calon profesi yang tidak sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUROUS | 2MIN [✔]
FanficMinho sudah muak dengan tanya-tanya tidak penting yang selalu dilontarkan. Dia pikir dengan jujur akan buat papa kapok untuk tanya lagi, tapi ternyata tidak. "Jadi, kapan kamu mau nikah?" *** Begitu pun Seungmin, dia tidak lagi mau dengar pertanyaan...