Vianka mengetuk pintu ruangan CEO dengan gugup. Ini hari pertamanya dan bos nya adalah kekasih sahabatnya yang sudah beberapa kali di temui nya dalam kondisi yang tidak baik. Sebenarnya gadis cantik itu masih kesal akan kejadian di kafe dulu itu tapi mau bagaimana lagi, urusan pekerjaan tidak bisa dicampur dengan urusan pribadi.
Setelah ada gumaman pelan dari dalam yang menyuruhnya masuk, Vianka pun membuka pintu dan dihadapkan dengan ruangan luas seperti lapangan bola nan mewah serta seorang lelaki dibalik meja besar dengan penuh berkas sedang duduk di kursi kebesarannya tengah sibuk berkutat dengan komputer di depannya tanpa repot memandang siapa tamu yang tengah memasuki ruangannya.
"Permisi Pak, saya Vianka Grey sekretaris baru bapak yang dipilih oleh pihak HRD perusahaan.." kata Vianka menyapa sopan berdiri tegak di hadapan Gerald.
Mendengar suara merdu dan halus itu, membuat Gerald mendongak dan menatap Vianka sekilas.
"Duduklah.." kata Gerald dingin dan mulai mengobrak Abrik berkas di atas meja nya seperti tengah mencari sesuatu.
Vianka pun menurut duduk di kursi di depan meja besar Gerald dengan canggung untuk beberapa saat dan menunggu lelaki itu selesai menggeledah meja nya sendiri. Sebenarnya Vianka ingin menawarkan bantuan tapi gengsi dan takut dikira lancang.
Setelah meraup beberapa lembar kertas dan map, akhirnya Gerald pun kembali menatap Vianka. Kali ini dengan tatapan dalam dan serius
"Vianka Grey, ruangan pribadi mu berada di depan ruangan ku dan tugasmu adalah mengawasi dan mengatur siapa yang boleh dan tidak boleh menemui ku di saat saat tertentu. Juga, kau lihat di sebelah sana..!" Gerald menunjuk sebuah meja kerja yang sedikit lebih kecil dari milik Gerald di pojok kanan ruangan.
"Itu juga adalah meja kerja mu jika sewaktu waktu kau perlu bekerja di ruangan ini untuk mengerjakan sesuatu yang cukup mendesak.. Ini jadwal pekerjaan ku selama seminggu ke depan, pelajari dan rapikan secepatnya karena jujur saja aku sudah cukup kerepotan dengan berantakan nya jadwalku beberapa hari ini. Dan juga ini beberapa aturan yang harus kau patuhi selama menjadi sekretaris ku.. " kata Gerald sambil menyerahkan 2 buah map ke hadapan Vianka.
Vianka mengambil kedua map itu dan memeluk nya di dada.
"Baik pak akan saya kerjakan secepatnya, permisi.." Vianka berdiri dan bersiap melangkah menuju pintu ketika suara Gerald kembali menginterupsi.
"Tunggu..! Siapa bilang kau boleh keluar..? Kerjakan berkas itu di meja kerjamu yang ada disini. Aku tidak punya banyak waktu, jadi kerjakan dengan cepat..!" Kata Gerald singkat bahkan tanpa menoleh sedikitpun pada Vianka.
Vianka menggeram kesal akan keangkuhan lelaki itu namun suara yang kemudian keluar dari mulutnya malah mengkhianati otaknya
"Baik pak.." kata nya halus.
Vianka pun melangkah menuju meja kerja nya yang berada di pojokan dan mulai menyalakan komputer untuk mengerjakan tugasnya. Si manis yang memang sudah cerdas dari sana nya hanya membutuhkan waktu singkat untuk menyusun ulang jadwal sang CEO dengan rapi dan berurutan. Lalu kemudian dia membaca setiap peraturan yang tertera di dalam berkas yang diserahkan Gerald. Berbeda dengan peraturan umum perusahaan, peraturan khusus yang dibuat Gerald lebih mengarah ke urusan pribadi.
Seperti..
*di larang menggoda atasan
*Dilarang mengobrol hal pribadi di jam kerja
*Dilarang kontak fisik
*Bersikap profesional
*Cepat tanggap, sigap, cekatan dan kompeten
*Dan tidak boleh memakai pakaian yang tidak sopan atau kekurangan bahan.
Vianka tidak habis pikir dengan peraturan peraturan tersebut. Poin pertama adalah dilarang menggoda atasan, Vianka berdecak.
![](https://img.wattpad.com/cover/289004087-288-k737669.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️
RomanceKisah cinta seorang gadis yang mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri. Dia adalah Gerald Zaeer, seorang Ceo tampan dan kaya raya pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Namun sayang, lelaki itu adalah kekasih dari sahabat nya.