2.kelulusan

8.1K 353 4
                                    

Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, para mahasiswa yang telah merampungkan sidang akhir nya pun dapat bernafas lega karena hari ini segala perjuangan mereka telah berakhir. Ratusan para mahasiswa kini berkumpul di halaman kampus untuk saling memberi selamat atas kelulusan mereka. Beberapa dari mereka bahkan telah saling berfoto foto dengan keluarga mereka masing masing.

Termasuk juga Jessy yang kini tengah berada di tengah tengah keluarga nya dengan memakai kebaya putih berlapis seragam toga yang begitu pas di tubuhnya. Dia terlihat tersenyum bahagia dengan sebuah karangan bunga nan indah hadiah dari sang kekasih yang juga menyempatkan hadir untuk memberikan selamat untuk Jessy di tengah tengah kesibukannya.

" Sayang.. Selamat atas kelulusannya.." Gerald tersenyum manis sambil mencium pipi Jessy sekilas. Tentu saja hal itu tak luput dari perhatian kedua orang tua Jessy yang kini juga tengah berada disana.

Jessy memang telah memperkenalkan Gerald pada keluarga nya beberapa hari yang lalu sehingga kedua orang tuanya tidak terlalu kaget akan kehadiran Gerald di hari kelulusan anak mereka.

" Terima kasih Bie.." Jessy menunduk malu mengalihkan pandangannya dari mata Gerald yang selalu dapat membuat nya terpesona.

" Kau tidak ingin mengajak ku berfoto bersama mu..?" Tanya Gerald lagi membuat Jessy mendongak dengan kaget. Astaga kenapa bisa dia melupakan hal itu padahal dirinya mengundang Gerald datang kan memang untuk itu tujuannya.

" Eh.. i iya.. Maaf aku lupa.." Jessy pun mengeluarkan ponsel nya bersiap akan mengambil foto bersama Gerald.

" Biar papa yang fotokan.." kata ayah Jessy mengambil ponsel itu dari tangan anak nya

" Ahh terima kasih Pa.." Jessy tersenyum sumringah dan mulai berpose di samping Gerald yang melingkarkan sebelah tangannya di pinggang nya.

Dan setelah itu pun mereka saling berfoto bersama dengan diselingi canda dan tawa, Jessy sangat senang karena nyata nya Gerald dapat mengakrabkan diri dengan keluarga nya dengan begitu mudah.

Mereka bercengkrama selama satu jam lebih sampai akhirnya kedua orang tua Jessy memutuskan untuk undur diri karena ada beberapa hal yang harus mereka kerjakan. Lagipula sudah ada Gerald yang pasti nya akan menjaga anak mereka dengan baik.

Usai kepergian Tuan dan Nyonya Charlotte, Jessy barulah menyadari ada nya sesuatu yang kurang hari ini pada dirinya. Gadis itu celingukan ke kanan dan kiri untuk mencari seseorang yang seharusnya tengah berada di sini bersama nya. Sahabatnya.

" Sedang mencari apa..?" Tanya Gerald keheranan melihat gelagat Jessy.

" Vianka..seharian ini aku belum melihat nya..padahal seharusnya dia juga berada disini.." di pelataran kampus itu memang tengah berkumpul para mahasiswa yang telah melaksanakan wisuda nya dan sedang dalam masa masa senangnya dengan mengabadikan momen momen itu dengan berfoto foto bersama keluarga maupun sahabat.tak ketinggalan para dosen pembimbing pun juga terlihat ikut merayakan hal itu dengan berbaur pada para mahasiswa.

"Apa dia tidak hadir di acara penting ini..?!" Tanya Gerald juga ikut menoleh ke kiri dan kanan bermaskud membantu kekasihnya menemukan sahabat karib nya itu.

Jessy menggeleng kuat.

"Tidak mungkin..dia sangat menantikan hari ini..ayo Bee temani aku mencari nya..tiba tiba perasaan ku tidak enak.." Jessy menarik tangan Gerald untuk menerobos keramaian dan mulai mencari Vianka di tempat tempat dimana kira nya sang gadis cantik itu berada.

Selama setengah jam Jessy mengelilingi kampus untuk mencari Vianka dan akhirnya menemukan gadis itu tengah duduk melamun di sebuah bangku di taman belakang kampus seorang diri.

Namun Jessy hanya berdiri dari jauh ketika melihat entitas gadis itu tanpa berniat mendekat.

Vianka dengan raut wajah yang tak dapat ditebak dengan puluhan buket bunga di sampingnya yang dapat ditebak Jessy adalah hadiah dari para bucin gadis itu, namun tentu saja bunga bunga itu tak dapat membuat Vianka senang. Dapat mereka lihat Vianka menengadah ke langit tepat pada sinar matahari sore dengan pandangan kosong, sebelah tangannya mencoba menghalau sinar itu agar tidak merasuk pada netra matanya.

Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang