17.Cinta

9.1K 345 20
                                    


Tatapan mereka masih saling mengunci satu sama lain dengan jemari yang saling bertaut dengan sangat pas dan menolak untuk saling melepas. Bahkan ketika beberapa orang telah turun dari Kapal dan berlari kearah mereka dengan cemas mereka masih enggan untuk berpisah.

Jessy yang menjadi salah satu orang disana berlari dengan cemas dan segera memeluk kekasihnya tanpa repot memperhatikan tangan kekasihnya yang menggenggam jemari orang lain. Pelukan itu membuat Vianka sedikit terhuyung karena tangannya yang masih tersambung dengan Gerald yang kemudian terlepas secara perlahan dan tubuhnya segera di tahan oleh Daniel yang segera memeluknya juga.

Tanpa semua orang sadari jika kini dibalik punggung Jessy dan Daniel, Gerald dan Vianka saling menatap sendu satu sama lain dengan pandangan yang hanya mereka sendiri yang bisa mengartikannya.

"Bie.. Kau baik baik saja..? Aku sangat khawatir.." kata Jessy menangis memeluk Gerald namun sedetik berikutnya dia malah menutup hidung dan menjaga jarak.

"Hmmmfftt Bie.. Apa yang terjadi dengan tubuhmu..?"

Gerald hanya memutar bola matanya dengan malas. Kenapa masih bertanya ketika semua orang tau jika dia dan Vianka telah menghilang selama 2 hari 2 malam dan hanya mandi air laut yang asin tanpa sabun dan pasta gigi bahkan memakai pakaian yang sama tanpa bisa mengganti nya.

"Pikir sendiri..!" Ketus Gerald kesal. Dan itu adalah ucapan kasar Gerald untuk pertama kali nya pada sang Kekasih semenjak mereka berhubungan selama bertahun tahun.

Jessy hanya menundukkan kepalanya merasa bersalah dan melihat Gerald berjalan menuju kapal dan menaiki nya. Dia beralih menatap Vianka yang kini di gendong Daniel untuk membantu nya menaiki kapal, bahkan Gerald juga terlihat membantu gadis itu dengan mengulurkan tangannya dari atas kapal kearah Vianka. Entah kenapa saat itu Jessy merasa jika dirinya mulai terasing. Bahkan sahabat nya sendiri tidak menyapa nya dan langsung berlalu tanpa sepatah kata pun.

Perlahan setelah memastikan semua orang menaiki kapal, sang nahkoda pun mulai menjalankan kapal nya. Kapal itu adalah sebuah Kapal Pesiar mini yang disewa Daniel untuk mencari keberadaan Vianka dan Gerald yang dinyatakan menghilang. Hanya bisa memuat penumpang sekitar 10 sampai 15 orang saja.

Vianka duduk di kursi dalam kabin di temani Daniel yang segera mencekoki nya dengan beragam makanan dan juga obat obatan mencegah pencernaan sahabat nya itu bermasalah pada esok hari nya. Beruntung saat itu dia sudah jaga jaga dan membawa kan pakaian ganti dan meminta Vianka mengganti pakaian nya meski juga tidak sempat mandi karena di dalam kapal tersebut tidak ada kamar mandi hanya toilet biasa untuk buang air.

"Bagaimana cara kalian bisa menemukan kami di tempat itu..?" Tanya Vianka sambil mengunyah rakus makanan yang tiba tiba seratus kali lebih nikmat ketika dalam 2 hari dia hanya makan dan minum kelapa.

Daniel geleng geleng kepala sambil beberapa kali membersihkan mulut Vianka dengan tisu.

"Kami mencari kalian di semua tempat di dekat pulau X ketika beberapa orang melihat kalian terjatuh malam itu.. Maaf baru menemukan kalian setelah 2 hari karena akhir pekan banyak kapal yang telah di sewa sedangkan kapal pribadi Gerald terlalu besar untuk dipakai mencari kalian.. Para Polisi juga tidak banyak membantu, mereka hanya menelusuri pantai dan perairan terdekat tanpa bersedia berlayar lebih jauh.."

Vianka mengangguk dan tersenyum meski tidak ikhlas.

Kenapa tidak menjemput besok besok saja sih..

Atau kenapa tidak biarkan saja kami menghilang selamanya..?

Vianka mulai berpikiran laknat. Padahal awalnya bukankah dia sendiri yang ketakutan terdampar di tempat asing tapi setelah merasakan kesenangan sesaat dengan Gerald, dia malah berubah pikiran.

Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang