Di dalam mobil, di basement Perusahaan Victory terlihat sepasang sejoli tengah bergelut hebat sambil mengerang satu sama lain. Yang satu terus saja mengumpat sedang yang satu lagi mendesis kesakitan menahan perih.
"Berhenti menggigitku Ger.. Itu sakit..!" Seru Vianka untuk kesekian kali nya dan hanya di abaikan oleh sang Tunangan yang masih saja setia menggigiti pipi tembem nya yang sudah merah merah akibat terlalu banyak di hisap dan di gigit.
"Aku tidak bisa mencium mu karena bibir mu terluka.. Tapi aku tetap ingin menggigitmu, lalu bagaimana..?" Gerald mengumpat kesal sambil menjilat bibir Vianka dan mengecupnya sekilas yang mana membuat korban nya belingsatan.
"Tapi sekarang pipi ku berbekas gigi mu semua, arrggg..!" Vianka menendang perut Gerald menjauh dari atas tubuhnya dan menutupi pipi kanan nya yang sedari tadi di lecehkan oleh Gerald, dengan kedua tangannya. Sekarang bukan hanya pipi kirinya yang nyeri bekas tamparan tapi pipi kanannya bahkan lebih parah dengan bekas gigitan Gerald si titisan anjing helder.
Gerald hanya tertawa sambil memegangi perutnya yang di tendang oleh Vianka dan segera memperbaiki posisi kursi mereka yang sebelumnya telah di turunkan oleh Gerald. Lalu dia beralih lagi pada sang tunangan yang masih merengut di sampingnya yang sangat menggemaskan. Dia benar benar tidak tahan melihat pipi yang merah menggembung itu membuat mulutnya gatal ingin menggigit.
Gerald memainkan tangannya di tengkuk Vianka, jemari nya menjelajah ke arah leher dan terus turun ke bawah .
"Bagian ini masih mulus.." kata nya mengerling nakal dan bersiap memajukan kembali wajahnya sebelum telapak tangan Vianka hinggap di wajahnya.
"Kau antar aku pulang sekarang atau ku panggil Reynald untuk mengantarku..!" Ancam Vianka kesal.
"Tidak tidak tidak.. Rey sedang diare jadi tidak bisa bekerja sekarang, aku saja yang akan mengantarmu.."
Vianka hanya memutar bola matanya jengah, cukup hafal kebiasaan lelaki itu. Dan Gerald pun tau mungkin Vian nya sudah sangat kesal padanya jadi dia hanya bisa menurutinya dan menjalankan mobilnya segera meninggalkan gedung Victory untuk mengantarkan si manisnya pulang.
Namun di tengah jalan tiba tiba Vianka sadar jika arah yang mereka tuju berbeda dengan jalan menuju rumahnya.
"Gerald, kau mau membawaku kemana.. Aku ingin pulang..!"
Gerald hanya tersenyum dan meraih jemari Vianka dengan lembut
"Kita akan ke mansion ku.."
Dengan kening mengerut Vianka menatap lamat wajah tampan itu penuh heran.
"Kenapa harus ke mansion mu..? Aku ingin kerumah Ger.." rengek Vianka menggoyang kan tangannya yang masih di genggam Gerald.
"Sayang.. Aku tidak ingin kau berdekatan dengan Jessy, bagaimana jika dia menyerang dan menyakitimu lagi dirumah..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️
RomantikKisah cinta seorang gadis yang mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri. Dia adalah Gerald Zaeer, seorang Ceo tampan dan kaya raya pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Namun sayang, lelaki itu adalah kekasih dari sahabat nya.