Vianka segera menjauhkan tubuhnya dari sang atasan dan menatapnya dengan nanar. Dia memang merasa nyaman dengan Gerald dan begitu membutuhkan seseorang saat ini untuk tempatnya bersandar. Tapi jika harus membiarkan Gerald bertanggung jawab pada hidupnya, Vianka rasa itu terlalu berlebihan. Dia hanya lah kekasih dari mendiang Gabriel dan bukan seseorang yang benar benar berkorban untuk Gerald, jadi dia sedikit emm aneh dengan apa yang dikatakan Gerald.
Jadi, Vianka hanya bisa menggeleng dengan mantap dan menegaskan agar di antara mereka tidak ada yang harus di pertanggung jawabkan.
"Tidak Pak, aku tidak bisa..! Jujur aku berterimakasih sekali karena kau menyimpan benda ini dan tidak mengirimnya langsung pada keluarga Gabriel.. Tapi bagiku, di antara kau dan aku.. Kita tak punya ikatan yang mengharuskan kau menjagaku atau menggantikan Gabriel disisiku. Terlebih jika kau melakukannya untuk membalas Budi.. Maka aku dengan yakin akan menolaknya. Karena selain aku tidak ingin menimbulkan kesalah pahaman antara aku dan Jessy, aku juga tidak ingin hubungan di antara kita berubah hanya karena hal ini.. Jadi kuharap kau bisa mengerti dan emm tidak perlu merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Gabriel dan aku.."
Gerald terpaku, apa ini artinya dia di tolak bahkan sebelum menyatakan perasaan nya..? Ya dia akui dia menginginkan berada disisi Vianka karena dia adalah Vianka. Seandainya saja kekasih Gabriel bukanlah Vianka mungkin dia juga tidak akan seberani itu mengambil keputusan dan mungkin hanya akan menyerahkan benda itu lalu urusan selesai. Tapi dia tidak bisa mengabaikan rasa di hati nya yang begitu ingin menjaga dan melindungi Vianka entah karena di dasari balas Budi dan rasa bersalah nya atau pun karena perasaan pribadi nya.
Tapi di tolak secara terang terangan begini bahkan hanya dalam beberapa detik setelah dia mengutarakan maksudnya ternyata sungguh menyakitkan. Gerald sadar dia terlalu jauh melibatkan perasaan nya pada Vianka yang kebetulan adalah kekasih dari mendiang Gabriel, penyelamatnya.
"Maafkan aku, tapi tolong biarkan aku melakukannya meski kau melarangnya. Biarkan aku menebus dan membayar apa yang telah dilakukan Gabriel dengan menjaga apa yang ingin dia jaga.."
Vianka tersenyum dan mengusap airmata nya lalu menatap Gerald dengan kening mengerut.
"Dengar.. Jika kau ingin balas Budi dan semacamnya maka lakukan itu pada keluarga nya bukan padaku. Disini bahkan aku tidak melakukan apa pun selain kehilangan kekasihku yang memang telah takdirnya seperti itu. Meski dia tidak mendonorkan mata nya padamu dia tetap akan meninggal, jadi tolong tetaplah menjadi Gerald yang sama sebelum kau mengetahui hal ini.. Jangan melewati batas di antara kita Pak.."
Jujur saja Vianka kurang merasa senang jika Gerald memutuskan untuk menjaga nya seperti apa yang dilakukan Gabriel, seolah pria itu melupakan seseorang disisinya yang mungkin akan terluka jika Gerald menambahkan satu beban untuk dia jaga. Seperti Vianka telah merebut separuh perhatian Gerald dan menjadi simpanan nya di belakang sang kekasih. Vianka jelas belum ingin merusak persahabatan nya dengan Jessy.
Tanpa dia tau dia mungkin akan menyesali keputusan ini di kemudian hari.
Terdiam, hanya itu yang bisa Gerald lakukan. Namun dia tau dia tidak akan menyerah sampai disana.
"Baiklah.." Gerald menghela nafas dan melihat Vianka mengangguk dengan canggung.
Gerald butuh beberapa menit dalam keheningan untuk menenangkan pikirannya sebelum dia berdiri dan meraih tangan Vianka yang menatapnya dengan bingung.
"Biar ku antar kau pulang, hari ini istirahat lah dan kembali ke kantor besok.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️
RomanceKisah cinta seorang gadis yang mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri. Dia adalah Gerald Zaeer, seorang Ceo tampan dan kaya raya pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Namun sayang, lelaki itu adalah kekasih dari sahabat nya.