15.terdampar

6.4K 362 12
                                    

Sinar matahari yang mulai terik dan mengganggu seseorang yang tengah berbaring nyaman di atas kasur nan dingin. Seseorang tersebut perlahan membuka mata nya yang terasa berat ketika angin kencang semakin menyapu permukaan kulitnya yang tiba tiba mendingin. Gadis itu berusaha bangkit dari posisi tidurnya yang tiarap dan mengerjapkan mata nya pelan sebelum menyadari dia berada di depan hamparan lautan yang luas sejauh mata memandang.

Mata bulat itu seketika membelalak sempurna sambil terbatuk batuk memuntahkan air laut yang dia telan terlalu banyak dan menoleh ke kanan dan ke kiri yang sesara sepi lebih daripada kuburan. Sepanjang yang dia lihat hanya laut dan hamparan pantai tak bertuan, juga hutan belantara di belakang Pantai. Serta lautan lepas yang tidak menunjukan akan adanya daratan lain selain apa yang mereka pijak saat ini.

Gadis manis itu, Vianka menyadari bahwa tadi malam dia baru saja terjatuh dari ketinggian tebing di pulau X bersama.. Gerald..? Bukankah tadi malam Gerald sempat menarik tubuhnya dan mereka terjatuh bersama..? Vianka shock dan mencari cari sosok itu namun tidak juga menemukan nya sampai akhirnya dia sadar bahwa sejak tadi tubuhnya berada di ketinggian yang tidak sama dengan pasir yang kaki nya pijak. Vianka menoleh ke bawah untuk seketika memekik menemukan wajah pucat Gerald yang keningnya sedikit mengeluarkan darah.

"Gerald..!? "

Vianka segera bangkit dengan panik ketika dia menyadari bahwa sejak tadi dia telah menunggangi pemuda itu sejak dia bangun, ah atau sejak dia tidak sadarkan diri sebelumnya, entahlah.

"Pak.. Pak Gerald.. Pak.. Pak..!" Vianka menggoyang goyangkan tubuh pemuda itu dan tidak menimbulkan respon.

Vianka menelan ludah gugup jangan sampai dia dikira melakukan pembunuhan terencana pada sang atasan karena dendam pribadi. Karena nyata nya di tempat ini hanya ada mereka berdua dan Vianka sangat takut jika Gerald benar benar telah menjadi mayat.

Diam diam dia merebahkan kepala nya di dada Gerald hanya untuk menempelkan telinga ke jantung pemuda tersebut, dan dapat dia dengar detak jantung samar masih berdetak di dalam sana. Itu artinya dia masih aman, hanya saja bagaimana cara nya dia harus membangunkan pemuda ini.

Oke, pertama Tama sepertinya dia harus menjauhkan dulu tubuh mereka dari air laut dan juga terik matahari di atas mereka. Dan Vianka menyeret Gerald susah payah menuju sebuah pohon dan membaringkannya di bawah pohon tersebut yang setidaknya bisa melindungi mereka dari sinar matahari sejenak.

Vianka juga merobek syal nya yang beruntung masih terikat di lehernya untuk membalut luka Gerald di keningnya. Vianka ingat ketika mereka jatuh Gerald sempat memeluknya erat melindungi kepalanya sebelum membentur sebuah batu karang di dasar laut, dan ternyata upaya Gerald berhasil. Vianka tidak terluka tapi malah lelaki itu sendiri yang merelakan keningnya sobek.

Mengingat hal tersebut, Vianka tersenyum miris. Bagaimana bisa dia menahan diri lebih lama untuk tidak memiliki lelaki ini. Jauh di dalam hatinya dia tidak rela Jessy berbahagia dengan kekasihnya yang sempurna dan memiliki segalanya berkat mata peninggalan Gabriel. Sedangkan dirinya harus terpuruk kehilangan cinta untuk selamanya

Tidak.

Vianka tidak bisa membiarkan hal itu lebih lama.

Baiklah sejenak kita abaikan bisikan setan itu terlebih dahulu.

Pertama Tama kita harus pikirkan bagaimana caranya membangunkan sang pangeran ini dari tidur atau pingsan nya. Vianka ini mantan mahasiswa bisnis dan administrasi bukan kedokteran. Jadi dia benar benar tidak tau bagaimana menghadapi orang yang sedang terluka. Tapi dari drama drama yang dia lihat jika ada yang pingsan karena tenggelam dia harus memberikan nafas buatan kan ya..?

Vianka menelan ludah gugup dan melirik bibir pucat Gerald yang sexy, Vianka menampar wajahnya sendiri bisa bisanya dia berpikir bibir itu sexy di saat saat seperti ini. Oke cukup.

Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang