Kisah cinta seorang gadis yang mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri.
Dia adalah Gerald Zaeer, seorang Ceo tampan dan kaya raya pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Namun sayang, lelaki itu adalah kekasih dari sahabat nya.
"Sepertinya aku tau harus melakukan apa.." gumam Gerald tanpa sadar dan justru menarik perhatian Klaus yang sedari tadi masih memperhatikannya.
"Maksudmu..?"
Gerald tersentak. Sejenak dia lupa akan keberadaan sahabat lama nya itu.
"Aku akan bertanya masalah ini pada sekretaris ku saja.. Dia sahabat Jessy dan berasal dari kampus yang sama.."
Dan Klaus pun seketika menegakkan punggungnya bersemangat dengan wajah cerah.
"Ahhh sekeretaris cantikmu itu..? Aku juga ingin melihatnya.."
Gerald mendelik dengan tatapan tajam kearah Klaus. Tolong jangan tambah masalahku, pikir Gerald. Dia sudah cukup pusing dengan masalah perdebatan hatinya antara Vianka dan Jessy juga Daniel yang sepertinya juga sudah hampir curiga padanya. Sebisa mungkin dia tidak mau Klaus tertarik pada Vianka dan menambah beban pikirannya.
"Klaus tolong, kau sudah menikah..!" Dan itu adalah alarm kematian bagi Klaus. Bagaimanapun istrinya itu adalah teman dekat Gerald. Bisa bahaya jika lelaki di depannya ini mengadu. Dan lelaki bertubuh lebih pendek dari Gerald itu pun hanya bisa mengeluarkan cengiran nya dan terkikik canggung.
"Aku hanya bercanda.. Ngomong ngomong Ger, kau tidak ada niatan untuk menjalani hubungan yang lebih serius dengan kekasih tercinta mu itu..?"
"Maksudmu..?"
"Ya apalagi..? Kau tidak lihat aku bahkan sudah menikah sejak tahun lalu, apa kau tidak berniat menyusul..?"
Gerard terlihat berpikir sejenak. Benar juga, entah sejak kapan Gerald kehilangan minat nya untuk menjalin hubungan serius dengan Jessy. Bukankah tujuan nya kembali kemari adalah untuk bersama kekasih nya tiap saat dan melamarnya..? Iya itu tujuannya beberapa bulan yang lalu.. Kalau sekarang jangan ditanya, hati nya sudah bergeser.
"Aku belum memikirkannya.." jawab singkat Gerald membuat Klaus mengerutkan keningnya curiga. Bukannya kemarin kemarin lelaki bermarga Zaeer ini ngotot melawan keluarga untuk kembali kemari demi mengikis jarak untuk sang kekasih tercinta, tapi kenapa setelah dekat dia seolah tidak serius dengan hubungannya. Apakah perasaan lelaki itu telah berubah..? Atau sebenarnya ada orang lain dalam hubungan mereka yang membuat hati pemuda itu meragu..?
Klaus tersenyum tipis. Gerald bukanlah orang yang tidak konsisten dengan apa yang dia pegang teguh dalam hidupnya. Jika benar ada sesuatu yang membuatnya urung untuk menjalani hubungan yang lebih serius dengan Jessy itu pastilah benar benar sesuatu yang luar biasa, juga berbahaya.
"Baiklah, itu terserah padamu karena bagaimanapun kau yang akan menjalani nya.. Tapi saran ku Ger, jika memang kau tidak yakin akan perasaan mu pada Jessy maka pikirkanlah lagi dan kau harus bertindak tegas karena menjalin hubungan dalam sebuah kebohongan hanya akan berakhir menyakitkan. Bukan hanya untukmu tapi untuk kekasihmu juga.. Dan mungkin, seseorang di antara kalian berdua.." kata Klaus sambil berdiri dan memperbaiki kerah baju nya.
Klaus melirik ekspresi rumit Gerard yang sepertinya sedang memikirkan apa yang dia katakan. Klaus menyeringai, benar dugaan nya teman nya itu sedang dirundung ke galauan karena ada sesuatu di antara hubungan nya dengan Jessy.
"Aku harus pergi sekarang, masih ada banyak hal yang harus ku lakukan. Oh ya.. dan jangan sungkan untuk menghubungi ku jika kau butuh bantuan lagi.." Klaus menepuk pundak Gerald.
Gerard pun ikut berdiri dan mengantar Klaus sampai beranda mansion nya.
"Terimakasih Klaus, aku pasti akan menghubungimu lagi.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.