7.Tragedi

13K 338 7
                                    

Pagi hari nya Vianka benar benar dikejutkan dengan suara bell rumahnya yang berdering brutal mengusik tidur cantiknya yang bahkan baru saja dia rasakan beberapa jam yang lalu akibat tidak bisa tidur terlalu banyak meminum kopi dan juga terbayang bayang akan sosok bayangan hitam yang ada di kamar tetangga nya tersebut. Alhasil dia malah tertidur jam 3 pagi.

Vianka menggeliat dengan wajah bantalnya dan rambut acak acakan berusaha mengumpulkan nyawa sebelum beranjak dari ranjangnya dan turun ke lantai 1 menuju pintu depan.

Cklek

Dengan malas dia membuka pintu dan terbelalak ketika melihat wajah datar bossnya tengan bersidekap tangan di atas dada melihat tampilannya.

"Eh.. P.. Pak..?" Gagap Vianka sambil mengucek matanya dan mengusap wajahnya dengan cepat takut kalau kalau ada belek atau iler yang masih menempel di wajahnya.

"Vianka Grey.. Bukankah aku sudah bilang bahwa kita akan bertemu klien pagi ini di luar kota, dan sekarang kau belum siap..?!"
Perkataan tegas sang atasan segera membuat Vianka gelagapan. Dia melihat matahari yang sudah bersinar terang pertanda bahwa memang saat ini dia benar benar bangun kesiangan.

"M.. Maaf pak saya akan segera bersiap, tunggu saya dalam 10 menit.."

Dan tanpa mempersilahkan sang tamu untuk masuk Vianka segera berlari menuju kamarnya dan menyambar handuk untuk mandi kilat dan bersiap dalam 10 menit atau sang atasan benar benar akan mengamuk dengan memberinya pekerjaan di luar nalar lagi atau yang lebih parah akan memberinya SP.

Gerald hanya geleng geleng kepala. Untung dia sudah memprediksi hal ini akan terjadi dan menjemput sang sekretaris lebih awal. Dia pun melangkah masuk kedalam rumah Vianka tanpa di persilahkan karena tidak mungkin dia harus berdiri dan menunggu seperti orang bodoh di depan pintu.

Gerald memilih untuk duduk di sofa ruang tamu sambil mata nya menatap ke sekeliling rumah sang sekretaris.benar kata Jessy jika rumah Vianka itu sangat unik dan nyaman sepertinya sang pemilik mendesain nya dengan sangat apik dan memiliki nilai seni yang sangat tinggi.karena dinding dan juga perabotan bahkan diletakan dengan sangat statistik dan sepertinya semua benda yang diletakan pun memiliki nilai estetika nya sendiri.

10 menit kemudian Gerald mendengar derap langkah kaki yang grasak grusuk dari lantai dua dan tidak lama kemudian dia melihat Vianka berlari menuruni tangga sambil mengancingkan Blazer nya.Gerald sungguh ingin tertawa melihat penampilan sang sekretaris yang biasa nya terlihat sangat sempurna dan rapih hari ini justru malah terlihat sedikit berantakan.

Rambutnya belum disisir dengan rapi namun justru terlihat lebih menarik dan sexy.juga dengan kerah kemeja yang tidak dilipat dengan benar membuatnya lebih menggemaskan dari biasanya.lalu apa apaan kaos kaki stocking yang beda sebelah itu..dan juga sepatu highheels yang belum terpasanh sempurna.dia bisa terjatuh jika berjalan dengan sepatu seperti itu.

"Sudah pak..ayo kita berangkat.." kata Vianka ketika telah berhasil mengancingkan semua kancing blazer nya dan berdiri di samping sofa yang diduduki Gerald.

Gerald menghela nafas.tanpa banyak kata dia menarik lengan Vianka dan mendudukan gadis manis itu di sofa membuat sang korban jadi menatapnya dengan bertanya tanya.

"Sudah ku bilang tidur lebih awal..kenapa tidak menurut..?" Kata Gerald sambil merapikan rambut rambut Vianka dengan jari jarinya nya.merasakan sentuhan halus rambut Vianka yang masih tak sepenuhnya kering namun menguarkan aroma shampo yang manis mengusik penciuman sang serigala liar.tak cuma sampai disitu dia juga merapikan kerah Kemeja Vianka dan menepuk nepuk sisi pakaian yang terlihat sedikit Kumal entah karena tidak sempat di setrika atau memang karena sang empu memakainya dengan terburu buru.

"Eh..ehh pak tidak perlu begitu saya..saya bisa melakukannya sendiri.." cegah Vianka tak enak ketika melihat Gerald berjongkok di hadapannya dan mengikatkan tali sepatu nya dengan benar.

Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang