12.titik terang

6.3K 334 8
                                    

Malam semakin larut dan keempat orang itu semakin menikmati waktu mereka. Setelah menyelesaikan acara makan makan diiringi canda dan tawa ketiga orang ceria yang ada disana, ya hanya 3 karena yang satu lagi yang paling dewasa lebih banyak diam dan hanya menanggapi candaan lawan nya dengan seadanya.

Lalu setelahnya mereka memutuskan untuk memisahkan diri, atau lebih tepatnya Daniel yang menggeret Vianka menjauh memisahkan diri dari pasangan lainnya. Halaman rumah Jessy dan Vianka ini cukup luas karena termasuk perumahan untuk kalangan menengah keatas. Daniel mengajak Vianka duduk di bawah pohon Pinus hias yang tumbuh apik di depan halaman Jessy. Mereka duduk berdampingan dengan Vianka yang merebahkan kepalanya di bahu Daniel dengan nyaman sambil memandangi bintang.

Sedangkan pasangan yang satu lagi, tetap pada posisi semula duduk lesehan di depan teras dan melakukan hal serupa dengan yang dilakukan Daniel - Vianka, yaitu memandangi bintang. Sungguh beruntung malam ini bintang bintang dilangit tengah dipandangi oleh 4 makhluk rupawan dambaan semua orang.

Daniel membelai kepala Vianka yang berada di bahu nya dengan lembut sambil sesekali mengecup keningnya dengan sayang. Mereka sudah saling mengenal begitu lama bahkan lebih lama dari hubungan Gabriel dengan Vianka. Bahkan kenyamanan yang mereka rasakan saat ini pun efek dari sebuah pertemanan yang telah terjalin begitu lama di antara mereka.

"Bagaimana pekerjaan mu, apa semuanya berjalan lancar..?" Tanya Daniel membuka suara.

Vianka membuka kembali mata nya yang sempat terpejam dan memperbaiki posisi duduknya namun kepalanya tetap berada di bantalan bahu Daniel.

"Semuanya baik, kau tau aku cepat belajar kan..? Pekerjaan sebagai sekretaris masih terlalu mudah untukku.." jawab Vianka membanggakan diri dengan senyum sombong nya.

"Wah wah.. Lihat siapa yang bicara, apakah orang yang sama ketika memohon mohon padaku ketika tidak mengerti tentang pekerjaan yang diberikan boss nya.." ledek Daniel tertawa

Vianka merengut dan menepuk paha Daniel dengan kuat.

"Itu karena memang aku belum berpengalaman, wajar jika aku belum mengerti.. Atasanku saja yang begitu keterlaluan tidak ingin menjelaskannya padaku.." gerutu Vianka mengingat kembali kejadian beberapa Minggu yang lalu.

"Lalu bagaimana denganmu, pasti menyenangkan kan bekerjasama dengan Jessy..?" Tanya Vianka lagi dengan nada yang tidak enak di dengar. Karena jelas ada ejekan di dalam kata katanya.

Daniel memutar bola matanya dengan jengah dan semakin merapatkan tubuh Vianka padanya.

"Mengesalkan.. Jika tidak ingat dia adalah teman sendiri sudah ku giling dia di mesin cuci..!" Dan Vianka pun langsung tertawa kencang mengingat Daniel dan Jessy yang memang tidak pernah akur sejak jaman mereka masih kuliah dan menyandang status Senior dan Junior disana.

"Tapi toh kau berhasil bertahan sampai 4 bulan lebih bersama nya..
Hati hati, jangan terlalu terbawa suasana dalam bekerja nanti jatuh cinta..!" Ejek Vianka lagi sambil tertawa tanpa sadar jika perkataan nya juga mengarah pada dirinya sendiri dan Daniel menatapnya dengan intens.

"Lalu bagaimana dengan dirimu..? Bukannya kau juga bekerja dengan seorang Pria muda disisimu..? Apa kau tidak takut jatuh cinta..?" Mungkin Daniel mengucapkan nya dengan nada ringan dan tidak serius namun entah kenapa Vianka langsung merasakan atmosfir yang berbeda saat ini.

"Tidak.. Biasa saja dan aku juga tidak akan jatuh cinta.." lirih Vianka.

"Apa karena kau masih memikirkannya..?"

"Siapa maksudmu.."

"Kau tau siapa yang ku maksud Vian.." tekan Daniel tegas. Dia tau luka di hati gadis manis itu belum lah sembuh sepenuhnya karena dia tau jelas bagaimana dia mencintai Gabriel begitu pula sebaliknya. Dan luka akibat ditinggalkan selamanya oleh cinta nya tidak akan mudah dia lupakan begitu saja dalam hitungan bulan. Bahkan Vianka yang seorang Player sebelum bertemu Gabriel pun bisa bertahan tanpa pasangan selama hampir 1 tahun ini.

Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang