Vianka mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi selepas dari Apotek karena menganggap dirinya sudah sangat terlambat untuk membawakan makan siang untuk Gerald. Sekarang sudah hampir jam satu dan perjalanan menuju kantor masih sekitar 20 menitan lagi.
Vianka tersenyum malu malu ketika melihat kantong kresek berisi kondom dan antek antek nya di kursi penumpang berdampingan dengan rantang makanan yang dia bawa dari mansion. Seperti nya menggoda Gerald lagi di kantor bukanlah ide yang buruk.
Vianka suka sekali ketika Gerald berusaha menahan diri untuk tidak menyentuh nya. Wajah frustasi Gerald yang lucu dan menggemaskan rasanya terlalu sayang untuk di lewatkan. Di tambah dengan sikap Gerald yang manja namun juga memanjakannya membuat Vianka mabuk kepayang.
Suara klakson mobil dari arah depan menyadarkan Vianka dari lamunan indahnya. Gadis manis itu baru menyadari jika dia akan melewati jalan tol, Vianka menurunkan kecepatan mobilnya karena didepan dia harus melewati tikungan tajam. Namun keningnya berkerut ketika merasakan kecepatan mobilnya tidak juga berkurang ketika dia telah menginjak rem.
Wajah gadis itu pun seketika memucat ketika menyadari jika rem mobilnya tidak berfungsi. Ini sangat aneh padahal ketika dia berhenti di Apotek tadi semua nya masih normal normal saja dan tidak ada yang salah dengan mobilnya.
"Shit..! Ada yang sengaja merusak mobilku.." umpatnya sambil berusaha terus menginjak injak pedal rem meski dia tau itu akan sia sia saja.
Peluh mulai berceceran di wajah Vianka ketika jalan tol mulai ramai. Beberapa kali dia hampir saja bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Dia bahkan hampir menangis ketika harus membanting setir ke kanan dan kekiri demi menghindari tabrakan.
Selepas dari jalan tol, adalah perkotaan dan Vianka tau itu akan semakin berbahaya untuk keadaan mobilnya. Bukan hanya resiko kecelakaan sesama mobil tapi resiko menabrak manusia dan juga bangunan pun bisa saja di alami gadis itu. Dan Vianka benar benar takut. Dia tidak terlalu pandai menyetir. Skill mengemudinya hanya sebatas mendapatkan SIM saja dan keadaan mobilnya yang lepas kendali begini tentu lah membuatnya panik.
Bisa saja Vianka membenturkan mobilnya ke pohon tapi itu sama saja dengan bunuh diri karena mobilnya tidak punya sistem pengamanan tingkat tinggi seperti mobil mewah Gerald. Atau loncat dari mobil nya dan membiarkan benda besi itu kehilangan kendali di tengah jalan dan membahayakan semua orang. Vianka menggelengkan kepalanya kuat kuat, itu sama saja lepas dari tanggung jawab. Kalau pun harus loncat maka dia harus menemukan spot yang pas untuk melakukannya.. Tapi dimana.
"Arrrrghhhhh..."
Brak
Vianka menjerit ketika mobilnya menabrak pembatas jalan dan beberapa kios yang berada di pinggir jalan. Beberapa orang bahkan meneriaki dan mengumpati nya, sebagian ada pula yang mengejar namun karena mobil Vianka terus melaju dengan kecepatan tinggi tanpa arah dan selalu menabrak apa pun yang berada di depannya, orang orang yang mengejar pun mulai berhenti dan memilih melaporkan hal tersebut pada polisi.
Vianka mulai menangis sesenggukan dan ketika dia membelokkan mobilnya kearah jalanan yang mulai sepi yang entah menuju ke arah mana, gadis itu mulai mencari ponselnya dan mendial nomor Gerald. Beruntung dia selalu membawa headset bluetooth miliknya hingga dia tidak perlu repot repot untuk memegangi ponselnya.
"Hallo sayang.." suara bariton itu terdengar di telinga Vianka yang mana semakin membuat Vianka menangis kencang.
"Hiks Gerald.. Tolong aku.." adu nya sesenggukan dengan tubuh bergetar ketakutan.
"Sayang kau kenapa..cepat katakan padaku..!"
"Mobilku.. Hiks aku tidak bisa mengendalikannya.." Isak Vianka semakin kencang. Bagaimana tidak takut jika kini mobilnya melaju kencang tanpa bisa dikendalikan bahkan body mobilnya sudah penyok kiri dan kanan akibat beberapa kali menabrak sesuatu. Untung saja sabuk pengaman masih berfungsi dengan baik sehingga tubuh sang pengemudi masih lah aman meski hanya menunggu waktu saja untuk celaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selimut tetangga (Sudah Terbit)✔️
RomanceKisah cinta seorang gadis yang mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri. Dia adalah Gerald Zaeer, seorang Ceo tampan dan kaya raya pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Namun sayang, lelaki itu adalah kekasih dari sahabat nya.