Kisah cinta seorang gadis yang mencintai kekasih dari sahabat nya sendiri.
Dia adalah Gerald Zaeer, seorang Ceo tampan dan kaya raya pemilik perusahaan tempat gadis itu bekerja. Namun sayang, lelaki itu adalah kekasih dari sahabat nya.
Vianka berlari menuju halte bus di tengah padatnya aktivitas jalan raya. Hari ini dia bangun sedikit terlambat karena asyik begadang dengan Daniel sampai tengah malam untuk nonton film dan main game. Karena itu lah dia takut jika akan ketinggalan bus pagi ini. Padahal Daniel sudah menawarkan diri untuk menjemput tapi dengan bodohnya gadis manis itu malah menolak.
Setengah jam kemudian akhirnya dia tiba di kantor tepat waktu. Di loby dia melihat Jessy dan Gerald yang sepertinya juga baru datang. Vianka terpaksa menyapa mereka untuk sekedar basa basi.
"Pagi Pak, Pagi Jess..!" Kata nya dengan senyum ceria di pagi hari. Lalu bermaksud berlalu begitu saja setelah menyapa namun lagi lagi di tahan oleh suara Jessy.
Jessy menoleh dan ikut tersenyum. "Pagi Vi, buru buru sekali..?"
"Ahh iya.. Aku pikir aku terlambat. Juga ada beberapa hal yang harus kerjakan untuk berkas Pak Gerald pagi ini.." sahut Vianka sedikit melirik ekspresi Gerald yang tidak berubah sama sekali bahkan tadi pun tidak membalas sapaan nya.
"Kenapa, kau pasti begadang lagi ya.."
Vianka tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya.
"Hehehe.. Aku bermain terlalu lama dengan Daniel Sampai lupa waktu.." Vianka menjawab tanpa rasa bersalah sedikitpun bahkan tidak menyadari perubahan raut wajah Jessy dan Gerald.
"Ya sudah ya, aku duluan.. Sekali lagi selamat pagi dan selamat beraktifitas..!" Vianka melambaikan tangannya sambil berlari menuju lift meninggalkan Jessy dan Gerald yang masih membatu.
"Anak itu kata kata nya ambigu sekali. Apa yang dia lakukan dengan Daniel sampai larut malam..?!" Gumam Jessy namun masih bisa di dengar oleh kekasih nya. Gerald menghela nafas dan menarik lengan Jessy untuk ikut memasuki lift bersama nya.
"Sudahlah jangan pikirkan masalah orang lain.."
Gerald pun tiba di lantai kantornya yang sepi dan hanya di huni oleh 2 orang yaitu Gerald dan sekretarisnya. Dia berpisah dengan Jessy 1 lantai di bawah nya. Lelaki itu berjalan tegap menuju lorong ruangannya dan entah kenapa mata nya tertarik untuk melirik seseorang yang kini tengah duduk tenang berkutat dengan laptop di ruangannya.
Ruangan Vianka yang terbuat dari kaca transparan membuat siapa pun akan bisa melihat apa yang dia lakukan begitu pula Gerald yang tiba tiba menghentikan langkahnya dan malah menatapi Vianka.
Vianka yang merasakan hawa aneh di sekitarnya pun mendongak dan mendapati boss nya tengah berdiri tegak di depan ruangannya. Tatapan mereka bertemu untuk beberapa saat sampai akhirnya Vianka memutuskan untuk berdiri dan keluar dari ruangan tersebut.
Kini mereka berdua berdiri berhadapan dengan 2 pasang mata yang saling bertatapan lekat. Yang satu entah terpesona atau memang mabuk akan beningnya mata kecoklatan milik sang sekretaris sedang yang satu lagi menatap bingung dengan kening berkerut kerut melihat boss nya yang sedang melamun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.