42. Kepulangan Aa

1.3K 284 111
                                    

Play mulmed <3
Agak panjang euy ayeuna mah! Hehe
Happy Reading🦦








Erin mengusap halus wajahnya. Kemudian, menengadah ke arah langit-langit kamar seraya merapalkan banyak kalimat doa.

Solat shubuh dilakukan secara munfarid. Sedangkan Pradika bersaudara lainnya melaksanakan di mushola keluarga.

Setelah berdoa, Erin membuka mukena dan melipatnya kembali. Cewek itu memilih buat langsung turun ke dapur, masak sarapan lalu beresin rumah.

Seperti biasa, mungkin Pradika bersaudara masih di mushola atau kemungkinan buruknya tidur lagi?

Erin memotong buah semangka menjadi segitiga, setelah itu menaruhnya di nampan berukuran sedang.

Kegiatan Erin berlangsung taoa gangguan, hingga suara bel rumah berbunyi, Erin menghela napas kecil. Kemudian mematikan kompor.

“Sebentar!”

Cklek-!

Ternyata Mark, berdiri sambil senyum manis ke arah Erin.

“Assalamualaikum, hehe.”

“W-waalaikum salam kak Mark, ada apa ya?”

Mark menyodorkan 2 kotak makanan dengan plastik berwarna putih.
“Ini, bunda lahiran bulan lalu di Malang. Jadi baru sempet kasih ini buat kalian.”

“Eh, Alhamdulillah. Sekarang keadaan Tante Jisoo gimana?”

“Alhamdulillah sehat kok.”

“Adek bayi nya?”

Mark terdiam sejenak, kemudian tersenyum sumir, “Ada kelainan, yang menyebabkan bayi meninggal setelah beberapa jam kemudian.”

“Innalillahi,” gumam Erin.

“Maaf kak.”

Marka terkekeh, “santai. Oh iya, nanti berangkat kuliah bisa bareng gak?”

“Oh iya, hari ini gak masuk dulu. Besok baru mulai.”

Mark menepuk jidatnya.
“Baru inget, katanya kamu di culik ya?”

Erin menunduk sembari mengangguk kecil. Mark terdiam, “hati-hati ya. Kalo lagi sendirian usahain ke tempat yang lebih ramai. Kamu bisa kok hubungin kakak.”

“Makasih ya kak.”

Mark mengangguk. Matanya tak henti memandang Erin dengan hijab polos berwarna hitam serta gamis sederhana berwarna coklat. Terlihat manis dan Adem.

“EKHEM!”

Mark terperanjat ketika suara dehaman kencang dan mengejutkan dari Haechan terdengar.

“Mas.”

Haechan memerhatikan Mark dari ambang pintu, matanya memicing seolah mengintimidasi, Tangannya melipat-lipat sarung sampai tercipta benjolan besar di perutnya.

“Ngapain kesini bang?”

“Nganterin ini, bundanya lahiran.” Erin menjawab dengan mengacungkan kotak makanan ke arah wajah Haechan.

“Yaudah, Rin. Kalo gitu kakak pamit ya, kalo udah masuk kuliah kabarin aja.”

Erin mengangguk “iya kak.”

“Assalamuakaikum.” Mark tersenyum sebelum akhirnya berbalik meninggalkan Erin dan Haechan.

“Waalaikumsalam.” Jawab Erin sama Haechan bersamaan.

Teteh || Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang