Erin terdiam untuk beberapa saat, setelah matanya bertemu dengan tatap sendu milik lelaki di seberangnya.
Kepalanya tertunduk merasa bersalah.
"Obat kamu di tas depan, ada kotak yang udah saya siapin. Kamu mau makan apa?"
Erin menoleh ke arah Razka yang berdiri sembari menenteng tas-nya.
"Nanti aja makannya, mau bareng sama temen-temen."
"Tapi harus ke isi perutnya, minimal jajan atau buah-buahan mau? Nanti saya lupain buat dimakan bareng sama temen kamu."
Gadis itu menggeleng. "Sama aku aja, ini udah sore. Mas boleh pulang, takutnya nanti kemaleman."
"Saya nginep dulu disini, besok setelah subuh saya pulang."
"Emangnya gak ada jadwal di rumah sakit?"
Razka menggeleng, "Saya kosongin jadwal untuk 1 hari ini. Besok masuk pagi."
Erin menghela napas, kemudian mengangguk sebelum dirinya melangkah memasuki rumah singgah sementara selama KKN.
Razka masih disana, ia mengamati lelaki yang sedari tadi menatap Erin sampai gadis itu tenggelam dibalik pintu rumah.
Jelas sekali, ada sesuatu diantara Erin dan lelaki itu.
"Mas, walinya Erin ya?"
Razka menoleh, lantas tersenyum ketika melihat seorang lelaki seumuran Erin disana.
"Iya," jawabnya.
"Saya Yudha, ketua tim KKN disini, Mas."
"Oh saya Razka, Mas Yudha."
"Kalo gitu kita lanjut ngobrol setelah ashar aja gimana, Mas? Sambil ngopi nanti."
"Boleh deh."
Keduanya tersenyum, lantas berjalan secara beriringan menuju masjid.
°°°
"Jadi mas Ini dokter?" Tanya Yudha, sembari meletakkan gelas berisi teh hangat untuk Razka.
Usai Ashar, Yudha mengajak Razka menuju kediaman para lelaki, berbincang banyak hal bersama anggota KKN lainnya.
"Iya, Yud. Makanya saya datang kesini menemani Erin." Entahlah, rasanya Razka lega setelah memperjelas maksud kehadirannya disana.
"Erin sakit, Mas? Sakit apa kalo boleh tau?"
Razka terlihat sungkan, ia mengusap tangannya beberapa kali. "Masalah ini bukan untuk saya ceritakan."
"Eh yaudah mas gapapa gapapa, maaf udah tanya-tanya terus."
Jaemin mengamati Razka cukup lama, lantas membuang mukanya ke sembarang arah.
"Tapi loh aing kira mas ini suaminya Erin, cocok soalnya." Ucap Felix sengaja, matanya melirik pada Jaemin agar lelaki itu menangkap kodenya.
Felix tau apa yang di pikirkan Jaemin.
Razka tersenyum tenang, kemudian ia mengusap tengkuknya.
"Saya hanya sekedar menjaganya, karna dia milik seseorang."
°°°
Hari-hari KKN sudah berlalu beberapa hari. Masa adaptasi berjalan lancar, terbukti dengan adanya kegiatan imunisasi balita, mereka berkontribusi banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teteh || Nct Dream
Fanfiction"TETEH! AA, ABANG, MAS, SAMA KAKAK SUKA SAMA TETEH KATANYA!" Pekikan Suara Chenle menggelegar di seluruh penjuru Rumah.. Erin tercengang...Heh?! Sementara disisi lain.. "Ck, Lele sama Adek tuh! Huh!" "Yaa, gimana ya...Mending kita bersaing secara se...