Triple up😌
"Krystal! Cepat hapus postinganmu di insta!"
Baru saja menginjakkan kaki di kelas, Iris langsung menghampiri Krystal dan menuntut Krystal untuk menghapus postingan.
"Kenapa kau terlihat begitu panik, Iris? Apakah kau benar-benar berselingkuh dengan William?"
Iris menggeleng panik. "Mana mungkin aku selingkuh dengan pacarmu, Krystal. Kita kan sahabat."
"Kalau begitu, untuk apa menyuruhku menghapus postingan? Aku ingin melihat pendapat orang lain tentang foto itu." Sahut Krystal polos.
"Kau ini sahabatku atau bukan?!" Bentak Iris marah.
"Sahabat katamu tadi 'kan?"
"Lalu, kenapa kau tega memposting foto itu di insta mu? Kau tahu bukan kalau pengikut insta mu sangat banyak?! Kau ingin melihat netizen menghujatku sebagai orang ketiga?!"
Krystal tertawa kecil. Kemudian menepuk-nepuk bahu Iris lembut. "Ya. Itulah yang ku inginkan, Iris, sahabatku tercinta." Kekehnya sinis.
Iris melotot terkejut. "Ka--"
Krystal memotong ucapan Iris. "Sebenarnya aku memang ingin melihatmu di hujat para netizen. Aku ingin kau malu untuk muncul di hadapan semua orang karena status orang ketiga yang melekat pada dirimu."
"Dasar sahabat penghianat! Kau tega menusukku dari belakang!" Umpat Iris.
Krystal tertawa tak percaya. "Aku baru sadar kalau kau dan William memiliki persamaan yang khas. Sama-sama pandai memutar balikkan fakta dan bertingkah seolah yang paling tersakiti. Pantas saja kalian cocok. Untunglah ada orang yang berbaik hati mengirimkan foto itu padaku sehingga aku bisa melihat wajah asli kalian."
Iris menggertakkan giginya kesal. "Baiklah. Aku memang berselingkuh dengan pacarmu. Puas?!"
Gadis bermuka dua itu menyeringai sinis. "Tapi, dia memilih selingkuh denganku karena aku lebih menarik daripada dirimu. Aku bisa memuaskannya dalam segala hal. Memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang tak pernah kau berikan padanya. Dan kau tahu apa yang paling penting, Krystal?"
Iris mendorong pelan bahu Krystal. "Kau kalah dariku meskipun kau lebih cantik, pintar, dan populer dibandingkan diriku. Bukan kah kau seharusnya merasa malu karena dikalahkan olehku?"
Krystal mengusap pelan bahunya yang disentuh Iris. Seolah sedang membersihkan kuman.
"Maaf saja. Aku tidak akan malu dikalahkan oleh seorang jalang. Malah aku sangat berterima kasih pada jalang itu karena dia membuatku sadar bahwa William bukan lah pria yang baik untuk diriku. Bukan kah terlalu sayang menghabiskan waktu bersama pria sampah seperti William? Kau tenang saja. Kalau kau masih menginginkan William, silahkan! Pungut saja! Aku sudah membuangnya secara suka rela untukmu. Pungutlah, jilatlah, dan simpanlah sampah itu." Tuturnya pelan tapi menusuk ke ulu hati.
Sementara itu, Iris tersentak kaget mendengar ucapan sarkas nan menyakitkan Krystal.
Di dalam diam ia mulai bertanya-tanya sejak kapan Krystal berubah menjadi sosok yang sarkas.
Padahal seingat Dia, Krystal bukan lah gadis yang seperti itu.
Krystal adalah gadis bodoh, mudah dimanipulasi, mudah dibohongi, dan mudah dimanfaatkan.
Sekarang ia merasa gadis yang dihadapannya bukan lah Krystal yang asli.
"Minggir dari hadapanku dan temuilah sampahmu itu! Oh ya! Jangan lupa dijaga supaya dia tidak dipungut oleh jalang lainnya." Krystal menyenggol lengan Iris kuat hingga gadis itu terjatuh ke lantai.
Anak-anak di dalam kelas hanya menonton sambil bersorak untuk Krystal.
Mereka semua mendukung Krystal karena sudah melihat apa yang terjadi di sosial media.
Bagaimana mungkin mereka tidak mendukung Krystal setelah melihat Krystal dikhianati oleh pacar dan sahabatnya.
"Krystal, jangan seperti itu ke Iris. Siapa tahu dia khilaf. Aku akan menasehatinya supaya meminta maaf padamu." Nasihat Cathleen saat Krystal duduk di kursi.
Krystal menatap Cathleen tajam. "Tidak perlu. Aku tidak butuh permintaan maaf darinya dan kau juga enyahlah dari hadapanku. Aku alergi melihat penghianat."
Cathleen memasang wajah terkejutnya. "Aku tidak berkhianat padamu, Krystal."
Krystal tertawa kecil. "Kau pikir aku akan percaya pada ucapan busukmu? Sudahlah! Akhiri drama mu dan temuilah komplotanmu itu."
Cathleen memegang kedua bahu Krystal. tatapannya terlihat serius. "Jangan sama ratakan aku dengan Iris, Krystal. Aku tidak pernah mengkhianatimu. Berpikir untuk berkhianat pun tidak pernah."
Krystal menepis tangan Cathleen kuat.
"Bullshit!""Ak--"
"Pergi atau aku akan menyebarkan perbuatanmu padaku di internet?" Ancam Krystal dengan nada rendah.
Mendengar ancaman itu, Cathleen langsung kabur dari sana. Meskipun ia sendiri tak tahu perbuatan apa yang dimaksud Krystal.
Krystal tersenyum puas berhasil mengusir hama itu dari sisinya. Dan kian tersenyum puas kala melihat Iris dibully oleh teman sekelasnya hingga Iris berakhir menangis dan kabur dari kelas.
'Nikmatilah baik-baik hinaan dan hujatan mereka, Iris.' ucapnya dalam hati.
Bersambung...
V o t e & k o m e n jangan lupa ya beb!^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Krystal's Revenge
RomanceTragedi demi tragedi terus menimpa Krystal hingga menghancurkan gadis itu tanpa sisa. Krystal disiksa dan dibunuh oleh orang-orang yang sangat dipercayainya. Di akhir kehidupannya, Krystal berharap bisa kembali ke masa lalu supaya bisa membunuh semu...