Part 26🌻

48.4K 6.4K 978
                                    

‍Pada akhirnya, Damian pun tetap membantu Krystal membuat tugas karena tak tega melihat gadis pujaannya kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‍Pada akhirnya, Damian pun tetap membantu Krystal membuat tugas karena tak tega melihat gadis pujaannya kelelahan.

Mereka berdua bekerja sama dalam membuat tugas hingga bisa diselesaikan dalam kurun waktu yang singkat.

Pekerjaan pun menjadi sangat mudah karena Damian paham betul apa tugas Krystal sebab dia telah berpengalaman dalam hal itu.

Oh ya, asal kalian tahu, Krystal mengambil jurusan bisnis. Makanya Damian bisa membantu.

"Amour." Panggil Damian pelan.

"Hm, kenapa?"

"Bantu aku mandi."

Krystal mendelik. Hendak menolak perkataan Damian.

"Anggap saja sebagai bayaran untuk aku yang sudah membantumu membuat tugas."

Karena Krystal tak mau dicap sebagai orang tidak tahu terima kasih, terpaksa ia mengiyakan.

Lagipula hanya mandi. Apa yang perlu dia bimbangkan?

Damian juga tidak mungkin memaksanya melakukan hal yang aneh-aneh di dalam kamar mandi karena Damian bukan tipe pria mesum.

"Sekali ini saja, aku ingin dimanjakan olehmu," kata Damian memelas. Membuat Krystal pasrah.

"Baiklah. Aku akan membantumu mandi. Tapi, jangan macam-macam!"

"Macam-macam seperti apa, amour?" Tanya Damian polos.

Krystal menjitak kepala pria itu. "Kau pasti tahu maksudku."

Damian tertawa kencang melihat wajah merenggut istrinya. "Baiklah. Baiklah. Aku tidak akan menggodamu lagi."

Pria tampan itu menggendong Krystal secara mendadak hingga gadis itu memekik terkejut. Ia menyengir tanpa dosa melihat tatapan protes Krystal.

"Turunkan aku!" Titah gadis itu.

Damian menggeleng sebagai jawaban.

"Aku bisa jalan sendiri!" Kesalnya.

"Aku tahu, amour." Kekeh Damian.

Kaki panjangnya terus melangkah. Masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan sikunya. Kemudian, menurunkan Krystal hati-hati.

Demi membuat Damian bahagia, Krystal pun berinisiatif mengisi bathub. Tak lupa pula menambahkan sabun cair kesukaan Damian.

Layaknya yang dia harapkan, Damian baper tingkat akut mendapatkan perhatiannya.

Tatapan memuja dilayangkan Damian ke arah gadis itu. Tanpa dapat ditahan, tangannya bergerak sendiri memeluk tubuh Krystal. Membenamkan wajahnya di bahu Krystal dan menghirup aroma tubuh istrinya yang sangat memabukkan.

Krystal berdecak kesal di dalam hati. Ingin melepaskan pelukan Damian secara paksa. Namun, berusaha ditahannya lantaran tak ingin Damian kesal padanya dan berakhir mencurigainya lagi.

"Jangan pernah berniat pergi dari hidupku, amour. Aku tak sanggup jika harus kehilanganmu." Lirih Damian.

Krystal memang berada di sisinya, bertingkah perhatian, dan seakan mulai menerima kehadirannya. Akan tetapi, entah mengapa Damian merasa Krystal bisa pergi jauh dari hidupnya kapan saja.

"Setelah kebersamaan kita ini, ku rasa akan semakin susah bagiku untuk melepaskanmu karena sudah terbiasa berada di dekatmu."

Krystal mengusap lembut punggung tangan Damian. "Tenanglah. Aku tidak akan pergi darimu."

'tapi bohong.' lanjut Krystal dalam hati.

"Janji?"

Krystal mengangguk tapi jawaban di dalam hatinya berkebalikan dari yang ditunjukkannya.

"Ah, airnya sudah penuh. Masuklah. Aku akan membantumu keramas." Krystal mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah." Damian melepaskan pelukannya.

Krystal menoleh ke belakang kala punggungnya dicolek oleh Damian. "Kenapa lagi?"

Damian tersenyum polos. "Bantu aku membuka baju."

Krystal memutar bola mata malas. "Bukan kah kau punya tangan?"

Damian mendadak memasang wajah lesunya. "Tanganku sakit karena membuat tugasmu tadi."

Krystal menghela nafas gusar dan terpaksa membantu Damian membuka baju. "Dasar manja." Dengusnya pelan.

Damian memeluk pinggang Krystal posesif. "Dan aku hanya manja padamu, amour." Sahutnya manis.

Krystal refleks menunduk kala melihat Damian hendak menciumnya hingga bibir Damian hanya mengenai puncak kepalanya.

Penolakan halus itu membuat Damian tersenyum kecut.

"Selesai! Sekarang berendamlah. Aku akan membantumu keramas," kata Krystal seakan tak terjadi apapun sebelumnya.

'Kau boleh menolakku sekarang. Akan tetapi, aku tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan hatimu. Aku akan selalu berjuang dan membuatmu mencintaiku balik. Bukankah waktuku untuk mendapatkan hatimu masih banyak, amour?' batin Damian.

Bersambung...

firza532

Krystal's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang