Krystal's Revenge

Part 33🌻

‍‍Mayat Cathleen di urus oleh orang kepercayaan Damian sehingga tak perlu khawatir akan bocor keluar. Apalagi para maid tak ada yang mengetahui kejadian tersebut. Hanya Krystal, Damian, dan orang kepercayaan Damian yang tahu.

Di dalam diri Krystal benar-benar tak terbesit rasa bersalah sedikit pun setelah melenyapkan Cathleen dengan tangannya sendiri, seakan-akan hati nuraninya telah sirna. Ah, dendam memang begitu mengerikan.

Maka dari itu, selalu berbuat baik lah pada semua orang supaya terselamatkan dari kejamnya pembalasan dendam.

"Ternyata kau di sini, amour." Suara Damian mengalihkan perhatian Krystal yang sedang termenung menatap langit bertaburan bintang.

"Bajumu terlalu tipis. Nanti masuk angin." Celoteh Damian seraya menyampirkan jaketnya ke bahu Krystal sedangkan Krystal terdiam mendapati perhatian pria itu.

"Terima kasih," katanya setelah terdiam cukup lama.

Senyuman manis merekah di bibirnya. Menghadirkan debaran menggila di jantung Damian.

Lemah sekali dia. Melihat senyum Krystal saja, dia sudah meleleh.

Damian meletakkan kedua tangannya di pembatas balkon. Kepalanya mendongak, menatap langit malam. Krystal pun juga melakukan hal yang sama.

"Langit malam ini sangat cantik." Gumam Damian.

"Kau benar. Makanya aku betah berada di sini meskipun cuaca semakin dingin."

"Tapi, apa kau tahu apa yang lebih cantik dari langit malam ini, amour?"

"Apa memangnya?"

"Kau."

Krystal tak menoleh. Hanya tersenyum. Entah tersenyum karena ucapan Damian, atau tersenyum karena hal lainnya.

"Kau lebih cantik daripada langit malam. Kau lebih menarik daripada langit malam. Kau lebih indah daripada langit malam. Akan tetapi, kau memiliki satu persamaan dengan langit malam," Damian menoleh ke arah Krystal. "Indah namun tak bisa digapai."

Ekspresi datar Krystal membuat Damian tersenyum kecil. "Bodohnya, aku berusaha menggapai yang tak bisa digapai itu."

Krystal bergeming di tempat.

"Entah berakhir sesuai harapan atau tidak. Setidaknya aku sudah berusaha. Bukan kah begitu?"

"Ya. Kau benar tapi jangan pernah memaksakan diri karena pada akhirnya kau akan tersakiti." Krystal menutup pembicaraan dan berbalik.

"Aku sudah mengantuk. Kau tidak mengantuk, Damian?"

Damian menyusul Krystal dan merangkul istrinya. "Ya. Aku juga sudah mengantuk."

"Jangan merangkul ku. Tanganmu berat." Protes Krystal seraya menepis pelan tangan Damian.

Pria tampan itu tertawa kecil melihat wajah protes nan menggemaskan istrinya.

Lantas digendongnya Krystal bak menggendong bayi sehingga membuat gadis cantik itu melotot dan hendak mengeluarkan protesan lagi, namun ia segera mendahului istrinya berbicara. "Sudahlah, amour. Jangan protes terus. Sesekali menurut lah pada suamimu ini."

Krystal memanyunkan bibirnya. "Iya, iya."

Damian semakin dibuat gemas olehnya. Saking gemasnya, Damian ingin mencium bibir mungil Krystal sampai istrinya itu kehabisan oksigen. Namun, ia menahan keinginannya lantaran tidak ingin dibenci.

Tubuh Krystal diturunkan secara hati-hati di atas tempat tidur, layaknya sedang menurunkan kaca yang bisa retak jika diletakkan dengan kasar.

Senyuman manis dan sentuhan lembut di puncak kepala Krystal menjadi penutup dari Damian.

"καληνύχτα και να έχεις ένα όμορφο όνειρο γυναίκα μου."

Krystal melongo mendengar ucapan misterius pria di hadapannya. "Kau sedang membaca mantra untukku?"

Damian tertawa geli. Mencubit pipi Krystal gemas akibat tak tahan menahan keimutan gadisnya itu.

"Iya. Aku sedang membacakan mantra untukmu. Tidurlah sekarang, supaya mantranya cepat bekerja."

"Bagaimana aku bisa tidur kalau kau mencubit pipiku seperti ini?"

Damian tersenyum mendengar perkataan Krystal. Kemudian melepaskan cubitannya dan melayangkan kecupan singkat di pipi istrinya. "Sekarang sudah bisa tidur, 'kan, amour?"

Bersambung...

Wow, amazing!!

Rank 2 dari 52,7k cerita guysss😍

firza532