Part 49🌻

34K 4.2K 411
                                    

‍‍Bunyi nyaring dari kamar Krystal menarik perhatian semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


‍‍Bunyi nyaring dari kamar Krystal menarik perhatian semua orang. Berakhir berbondong-bondong masuk ke dalam kamar Krystal lantaran takut nyonya muda mereka kenapa-napa.

Alangkah terkejutnya mereka saat melihat keadaan kamar seperti kapal pecah.

Pecahan kaca berserakan dimana-mana. Menghiasi lantai kamar.

Mata mereka tertuju pada satu titik. Si penyebab masalah. Siapa lagi kalau bukan Krystal.

Gadis cantik itu membalas tatapan mereka dengan tatapan tak bersahabat. "Cepat telpon Tuan kalian dan suruh dia ke sini!" Titahnya.

Mereka semua saling bertatapan.

Krystal menyeringai sinis. "Atau aku akan mengakhiri hidupku di hadapan kalian semua!" Menempelkan pisau di leher jenjangnya. Mengancam semua orang di sana.

"Astaga! Nyonya! Cepat jauhkan pisau itu!" Jerit Ella panik.

"Nyonya, buanglah pisaunya. Nanti nona terluka."

"Tenanglah, nyonya. Jangan melakukan hal yang dapat merugikan diri Anda sendiri." Ceramah seorang bodyguard.

"Diam! Aku tidak butuh nasihat kalian! Yang aku butuhkan itu Damian segera berada di sini!" Kecamnya.

Krystal beringsut mundur saat melihat Ella ingin mendekatinya. "Melangkah sekali lagi, maka pisau ini akan menggores leherku." Ancamnya tak main-main.

Ella terdiam membeku di tempat. Tak berani lagi melangkah sedikit pun karena melihat Krystal semakin menempelkan pisau di lehernya.

"Cepat telpon Tuan Damian!" Perintah Ella.

Dalam diam, Krystal bersorak senang karena rencananya berhasil. Dia berhasil mengelabuhi semua orang sehingga mereka mengira dia akan benar-benar bunuh diri. Padahal tidak sama sekali.

Krystal masih belum ingin mati karena William dan Iris masih hidup di dunia ini. Krystal belum puas membalaskan dendamnya pada mereka. Setidaknya, sebelum pergi dari dunia ini harus menyiksa mereka dulu.

Krystal mengancam bunuh diri karena hanya ini cara yang tersisa supaya Damian mau menemuinya sehingga ia bisa menjelaskan semuanya.

Kalau Damian tetap keras kepala tidak mau mendengarkan penjelasannya, maka Krystal akan melukai lehernya supaya pria itu merasa bersalah.

Tapi, ia yakin Damian mau mendengarkan penjelasannya sekarang. Tinggal menunggu kedatangan Damian saja.

"Tuan akan segera ke sini, nyonya. Jadi, jauhkanlah pisau itu dari leher nyonya sebelum nyonya terluka." bujuk Ella.

Krystal menatap Ella datar. "Aku akan menjauhkannya kalau kalian semua keluar dari kamarku. Tapi, jangan harap bisa menemuiku lagi dengan keadaan bernyawa kalau Damian tidak kunjung datang dalam kurun waktu satu jam." Ancamnya semakin menjadi-jadi.

Semuanya menahan nafas takut. Namun, mereka tak punya pilihan selain menurut.

Mereka hanya bisa berharap Damian segera datang dan menghentikan kegilaan Krystal.

Setelah kepergian mereka, Krystal menjauhkan pisau dari lehernya. "Kalau tidak bisa pakai cara baik-baik untuk membujuknya, maka aku pakai cara licik saja." Kekehnya.

Krystal menghempaskan tubuhnya ke kasur. "Aku yakin Damian akan tergerak hatinya dan segera ke sini. Dari dulu dia sangat mencintaiku dan melindungiku. Mana mungkin dia rela membiarkanku terluka oleh kenekatanku sendiri."

Gadis cantik itu mengerucutkan bibirnya kesal. "Akan tetapi, bagaimana kalau dia tetap mengabaikanku? Apakah aku harus merelakan leher mulusku tergores demi meluluhkannya?"

"Aish, sudahlah. Hidup memang membutuhkan pengorbanan." Krystal memainkan pisaunya.

"Andaikan saja maid itu tidak ikut campur dan menyebabkan kesalahpahaman, pasti aku tak akan pernah berada di posisi ini."

"Tunggu sampai Damian membebaskanku. Aku pasti akan membalaskan dendam ku padamu." Seringainya tanpa mengetahui bahwa targetnya sudah mati mengenaskan di tangan Damian.

Krystal buru-buru bangkit dari kasur ketika mendengar suara Damian dari luar. Kemudian, menempelkan lagi pisau ke lehernya. Gadis cantik itu juga memasang wajah paling tertekannya supaya aktingnya semakin meyakinkan.

Pintu kamar terbuka. Menunjukkan sosok Damian yang sangat kacau. Wajah panik, pakaian acak-acakan, dan nafas ngos-ngosan. "Amour." Panggilnya lirih.

Krystal menyunggingkan senyuman miris. "Kenapa kau tidak bersedia mendengarkan penjelasan ku, Damian?"

Damian menatap Krystal sedih. "Aku..."

Krystal segera memotong perkataan suaminya. "Kenapa kau mengurungku di sini tanpa mau mendengarkan penjelasan ku? Kenapa kau selalu menolak permintaanku untuk bertemu denganmu? Kenapa kau membuatku bingung dan resah?! Apakah aku tidak berhak menjelaskannya padamu?! Kau jahat!"

"Bu--"

"Apa aku harus mengakhiri hidupku sendiri supaya kau puas, Damian?"

Damian menggeleng panik dan hendak menghampiri Krystal.

"Berhenti atau aku akan mengakhiri hidupku sekarang juga!" Ancam Krystal dingin seraya menekan pisau ke lehernya tanpa ragu.

Damian menelan salivanya kasar. "Jangan seperti ini, amour. Jauhkan pisau itu dari lehermu. Aku tidak ingin kau terluka. Aku janji akan mendengarkan penjelasanmu." Bujuknya.

"Jadi, kau bersedia mendengar penjelasan ku?" Tanya Krystal mulai melunak.

"Iya, amour."

"Janji?"

"Iya, janji."

Krystal lantas menjauhkan pisau dari lehernya. Barulah Damian bisa menghela nafas lega.

Damian melangkah mendekati Krystal dan segera merebut pisau di tangan istrinya. Menangkup wajah gadis di hadapannya dengan tatapan yang menyiratkan kekhawatiran mendalam. "Jangan pernah melakukan hal berbahaya lagi, amour."

Krystal menatap Damian lurus. "Tergantung sikapmu padaku."

Damian menghela nafas gusar, menuntun Krystal duduk di kasur, dan duduk di samping gadis itu. "Sekarang jelaskan lah. Aku akan mendengarkan penjelasanmu."

Krystal mengangguk penuh semangat. Kemudian, menjelaskan semua permasalahan yang terjadi.

Gadis cantik itu begitu berhati-hati kala menjelaskan semuanya pada Damian karena takut suami posesifnya semakin salah paham. Tak lupa pula mengeluarkan jurus rayuan andalannya supaya Damian semakin luluh padanya.

Dan sudah dapat dipastikan bahwa Damian akan luluh di bawah kuasanya.

Bersambung...

Yang minta Krystal koma, gak dulu ya. Soalnya Krystal cuma pura"🤣

firza532

Krystal's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang