Baru sehari di siksa habis-habisan dalam akuarium, Joana dan Deandra sudah tampak lemas. Wajah mereka pucat pasi sedangkan tubuh mereka terus menggigil kedinginan.
Krystal berjongkok di depan mereka. Menatap keadaan menyedihkan mereka dengan senyuman yang terpatri di bibirnya.
"Pasti kalian puas 'kan mandi seharian di dalam akuarium?" Tanyanya tanpa dosa.
Deandra dan Joana menatap Krystal penuh amarah dan dendam. Jika tatapan bisa melukai seseorang, mungkin Krystal sudah mati sekarang.
Krystal menjentikkan jarinya dengan wajah menyebalkannya. "Ah, melihat tatapan kalian, aku sudah tahu jawabannya. Kalian pasti sangat puas." Gadis cantik itu bertepuk tangan riang sambil tertawa lebar. Namun, tawanya berhenti dalam sekejap mata dan ekspresinya berubah menjadi sedatar tembok.
"Bagaimana kalau permainannya kita ganti ke yang lain? Setuju?" Menatap Joana dan Deandra secara bergantian.
Krystal berdiri. Melipat tangannya di depan dada dan mengelilingi kedua kakak sepupunya yang tengah terikat itu.
Wajahnya terlihat berpikir keras sehingga membuat keduanya muak.
"Kemarin kalian kedinginan. Sekarang bagaimana kalau aku membuat kalian kepanasan?"
Krystal mengangguk-ngangguk seraya tersenyum puas. "Oke. Sudah ku putuskan."
Ia menjambak rambut Joana dan Deandra secara bersamaan. "Tunggu sebentar! Aku akan mengambilkan alat tempurnya untuk kalian," katanya sambil tersenyum manis.
Joana dan Deandra menggeram marah.
Joana hendak mengigit tangan Krystal tapi gadis itu lebih dulu menghindar.
Krystal menepuk-nepuk kepala Joana bak sedang memperlakukan anak kecil. "Patuhlah, kakakku tersayang. Jangan banyak melawan. Adikmu ini akan segera kembali."
"Krystal! Kau benar-benar gila!" Teriak Joana marah.
Krystal menyeringai kejam. "Ya. Aku memang gila. Saking gilanya, aku membunuh kedua orangtuamu."
Mata Joana dan Deandra melotot kaget. "Apa katamu?!" Tanya mereka kompak.
Krystal pura-pura terkejut. "UPS! Sorry! Aku lupa menceritakan kematian orangtua kalian karena terlalu asik bermain bersama kalian."
Deandra tertawa tak percaya. "Kau pasti bohong, 'kan? Kau tidak mungkin membunuh orangtuaku, 'kan?"
"Sayangnya aku tidak berbohong, kak. Aku benar-benar membunuh mereka." Kekeh Krystal mengejek.
Air mata Deandra menetes begitu saja. Orangtua yang sangat disayanginya telah meninggal dunia. Meninggalkannya sendirian di dunia ini.
Krystal tertawa kecil melihatnya. "Untuk apa menangisi orang yang sudah mati? Bukan kah lebih baik kau menangisi dirimu yang akan segera menyusul mereka?"
"Bunuh saja aku!" Kata Deandra dengan tatapan kosong.
"Awalnya aku tertarik membunuhmu lebih cepat dibandingkan membunuh Joana, tapi melihat reaksimu, sepertinya aku akan membiarkanmu hidup lebih lama." Kikik Krystal.
"Kau benar-benar iblis! Membunuh keluargamu sendiri!" Sentak Joana.
"Aku iblis karena kalian juga iblis. Kalian pikir aku tidak tahu rencana keluarga kalian yang ingin membunuh mommy ku supaya harta warisan jatuh pada keluarga kalian? Kalian pikir aku tidak tahu niat buruk kalian untuk menjatuhkan reputasi ku? Kalian pikir aku tidak tahu niat buruk kalian mempermalukanku di hadapan semua orang?"
Keduanya tersentak kaget mendengar ucapan tepat sasaran Krystal. Mereka heran bukan main kenapa Krystal tahu di saat mereka tak pernah menceritakan pada siapapun tentang rencana besar itu.
"Aku tahu! Aku tahu semuanya!!" Tekan Krystal penuh emosi.
Gadis itu tertawa sinis. Meninggalkan keduanya yang masih sibuk bertanya-tanya di dalam hati.
Lantas diambilnya semua peralatan yang sudah disiapkannya dan kembali ke tempat kakak sepupunya berada.
Dilucutinya pakaian keduanya dan memaksa mereka meminum obat perangsang.
Sekuat apapun mereka memberontak, mereka tak bisa melawan tenaga Krystal.
Obat perangsang itu tetap masuk ke dalam tubuh mereka dan mulai menguasai mereka.
Krystal tersenyum puas melihat obat perangsang mulai bekerja. Lalu, ia keluar dari ruangan dan menyuruh para pria sewaannya untuk menjamah tubuh keduanya. Tak lupa pula menyuruh mereka menggunakan alat yang sudah disediakannya di dalam sana.
Krystal mengunci pintu setelah semua pria itu masuk dan menyandarkan punggungnya ke pintu. "Awalnya aku pernah baik ke kalian tapi kalian malah jahat padaku. Jadi, jangan salahkan aku membalas perbuatan kalian beribu kali lipat."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Krystal's Revenge
RomanceTragedi demi tragedi terus menimpa Krystal hingga menghancurkan gadis itu tanpa sisa. Krystal disiksa dan dibunuh oleh orang-orang yang sangat dipercayainya. Di akhir kehidupannya, Krystal berharap bisa kembali ke masa lalu supaya bisa membunuh semu...