Kali ini, sepasang suami istri itu berencana pergi ke Danau Luzern atas usul Krystal.
Danau Luzern atau Lake Lucerne adalah danau terbesar ke empat di Swiss. Memiliki luas sekitar 114 Km² dengan kedalaman maksimum 214 meter.
Ulasan di internet mengatakan bahwa pemandangan di sana sangat indah, makanya Krystal tertarik untuk mengunjungi Danau Luzern secara langsung.
Selama liburan di sini, gadis cantik itu sudah bertekad untuk mengunjungi berbagai tempat wisata. Kapan lagi dia bisa jalan-jalan di Swiss mengingat sebentar lagi kesibukan kuliah akan kembali menghampirinya. Apalagi sudah memasuki semester 5, pasti akan lebih sibuk dibandingkan semester sebelumnya.
"Apakah sudah sampai?" Tanya Krystal kala melihat danau.
"Belum, amour."
"Yah, ku pikir sudah sampai." Gumamnya.
"Kau lelah, amour? Ingin berhenti dulu?"
Krystal menatap Damian, kemudian menggeleng. "Aku hanya tidak sabar sampai secepatnya di sana."
"Memangnya kau ingin melakukan apa di sana saking tidak sabarnya?"
"Mengambil banyak foto dan video sebagai kenang-kenangan, seperti halnya di Jungfraujoch kemarin."
Damian tersenyum geli melihat wajah penuh semangat istrinya.
"Sudah berapa banyak foto dan video yang kau ambil, amour?"
"Entahlah. Yang paling terpenting sudah sangat banyak."
"Mau ku cetakkan nanti setelah pulang ke London?"
Krystal mengangguk. Lalu, kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Bertopang dagu seraya tersenyum. Matanya terpejam kala merasakan hawa sejuk yang menerpa wajahnya.
Damian membiarkan Krystal karena wajah ceria gadis itu memberikan kebahagiaan tersendiri baginya. Tatapan memuja dan penuh dambaannya tak pernah lepas dari Krystal. Sesekali senyum menghiasi bibirnya.
Sopir di depan meringis melihat kebucinan Damian. Lantas segera mengalihkan pandangan ke arah lain sebelum tercyduk.
Kala sampai di tempat tujuan, Damian turun lebih dulu dan membukakan pintu mobil untuk Krystal.
Gadis cantik itu mengulum senyum lalu menyambut uluran tangan Damian.
Mereka pun pergi ke dekat Danau Luzern sambil bergenggaman tangan.
Seperti biasa, Damian sudah menyiapkan semuanya.
Kapal dan nahkoda sudah menunggu kedatangan mereka.
Damian membantu Krystal naik ke kapal dan setelah itu menanyakan ke nahkoda apakah kapal sudah dipastikan aman atau tidaknya. Selain itu, dia juga menyuruh para bawahan tersembunyinya untuk tak pernah lengah dalam situasi dan kondisi apapun.
Bagi Damian, keselamatan Krystal memang paling nomor satu. Damian tak akan pernah ragu-ragu melakukan apapun demi melindungi Krystal-nya.
Setelah memastikan semuanya aman, baru lah kapal mulai bergerak. Bergerak menjauhi daratan.
Air yang jernih, angsa-angsa yang berenang santai, dan burung-burung yang berterbangan sangat memanjakan mata Krystal.
"Woah, sangat mengagumkan." Decakan kagum Krystal menghadirkan senyuman di bibir Damian.
Pria tampan itu mengangkat Krystal ke atas pangkuannya tanpa disangka-sangka.
"Astaga, Damian! Turunkan aku!"
Dan tentu saja tindakan Damian mendapatkan protesan dari Krystal.
"Diam dan nikmati saja, amour." Bisik Damian seraya mengeratkan pelukannya di tubuh Krystal.
"Ck! Terserah kau saja!" Decak Krystal pasrah.
Gadis itu mulai mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Menyandarkan kepalanya di dada bidang Damian dan mencari posisi ternyaman.
"Mau mengambil foto?" Tanya Damian setelah melirik layar ponsel Krystal.
"Iya."
Menjarakkan ponsel sedikit dan ... "Lihatlah ke kamera. Aku ingin mengambil foto kita!"
Damian tersenyum lebar mendapati tawaran menyenangkan itu.
Dari dulu, dia sudah sangat ingin berfoto dengan Krystal.
Saking inginnya berfoto dengan Krystal, ia membayar mahal fotografer profesional untuk mengikutinya selama liburan di Swiss dan memotret setiap moment yang dilaluinya bersama Krystal.
Sekarang pun, fotografer itu ada di dekatnya. Lebih tepatnya di samping kapalnya. Ia yakin, fotografer itu sudah mengabadikan kebersamaannya dengan Krystal.
Gila memang. Tapi, begitulah kenyataannya.
"Ayo senyum!" Titah Krystal kala melihat Damian termenung.
Damian tersenyum lebar ke arah kamera, begitu pun dengan Krystal.
Cekrek!
Sebuah foto manis nan terlihat romantis pun berhasil diambil Krystal.
"Ulang, ulang. Sekarang ayo pasang wajah konyol."
Damian menuruti perkataan Krystal dengan patuh.
Tak cukup satu dua foto, Krystal mengambilnya berulang kali. Menggunakan berbagai posisi dan gaya.
Bahkan Krystal juga berfoto dengan angsa-angsa yang berenang di dekat kapal mereka. Gadis itu sibuk pada dunianya sendiri, mengabaikan Damian.
Sementara itu, Damian memotret Krystal tanpa disadari oleh gadis cantik tersebut. "Andaikan saja senyum ini selalu muncul saat bersamaku. Pasti akan sangat menyenangkan, amour." Bisiknya seraya mengusap layar ponselnya.
Bersambung...
Jangan lupa vote bagi yg belum🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Krystal's Revenge
RomanceTragedi demi tragedi terus menimpa Krystal hingga menghancurkan gadis itu tanpa sisa. Krystal disiksa dan dibunuh oleh orang-orang yang sangat dipercayainya. Di akhir kehidupannya, Krystal berharap bisa kembali ke masa lalu supaya bisa membunuh semu...