BAB 7

18K 927 8
                                    

Selamat membaca~

Disisi lain wanita paruh baya sedari tadi mondar mandir sambil memegang ponsel di genggamannya.

"Bund duduk coba, mas lagi nonton itu kamu mondar mandir ngak jelas" tegur sang suami.

"Ih mas, orang bunda khawatir sama anak mu itu, ngak pulang pulang" ucap Sania.

"Yaudah nanti juga pulang tungguin aja"

Sania berjalan mendekati sang suami lalu duduk di sampingnya "dari tadi juga mas bilangnya yaudah nanti juga pulang, gitu mulu mana buktinya ngak pulang-pulang juga" ucapnya kesal.

"Bunda udah coba telepon syila belum?" Tanya Zidan lembut.

Sania menganguk" udah, tapi ngak nyambung mulu mass"

Zidan tampak berpikir "coba telepon temen-temennya siapa tu?" Zidan sedang berpikir nama temen sang anak "ana, ya ana, coba telpon" titah Zidan.

"Bunda ngak punya nomornya mas"

"Yaudah tunggu pulang aja" ucapnya final.mau gimana lagi nomor teman sang anak saja tidak punya, mau nelpon siapa lagi coba. Sania mendesah pasrah ketika mendengarnya.

Tiba-tiba dering telepon dari ponsel Sania berbunyi "bunda ada yang telepon nihh" teriak Zidan kepada sang istri yang sedang membuatkannya kopi.

Sania yang mendengarnya langsung lari terbirit-birit meningkatkan air yang sedang ia rebus. Ia pikir yang meneleponnya sang anak;syila, ternyata ibunya "assalamualaikum ummi"

"Waaalaikumsallam"

"Kenapa ummi?"

"Ini syila ada dirumah"

Sania bernafas lega "Alhamdulillah, pantesan ummi, dia ngak pulang-pulang, padahal mas Zidan udah bilang jangan pulang kesorean, eh malah ngak pulang pulang, terus Sania telepon juga ngak nyambung ummi, kirain Sania, syila kenapa napa" adunya pada sang ibu.

"Kamu jangan mikir macem macem, syila ada disini kok"

"Yaudah, Sania mau kesana sekarang juga"

"Yaudah ummi tutup ya assalamualaikum"

"Waaalaikumsallam"

Sambungan telepon di putuskan dari sebrang sana.

"Kenapa bund" tanya Zidan.

"Tu anak kamu di rumah ummi, bukannya pulang kerumah malah nyasar kerumah orang" cerocos Sania.

"Yaudah nanti kita kesana" ucapnya "oh iya, kopi mas mana?"

Syila menepuk dahinya,
"Astaghfirullah, lupa lagi masak air" syila lari terbirit-birit saat itu juga melupakan air yang ia masak untuk membuat kopi sang suami.

Zidan yang melihat kelakuan sang istri menggeleng kepalanya dan tersenyum, "masih tetap sama kamu kaya dulu" Zidan teringat ketika ia baru menikah sifat sang istri yang pelupa dan bertingkah seperti anak kecil membuatnya harus terus bersabar menghadapi nya.

Umur Zidan dan Sania hanya terpaut tiga tahun, saat menikah Sania berumur 19 tahun tahun dan Zidan 22 tahun saat itu.

.
.
.
.
.
.

Sekarang syila lagi duduk santai di teras rumah sang nenek sembari mendengarkan lagu K-Pop siapa lagi kalo bukan lagunya NCT Dream yang berjudul hot sauce yang baru di rilis satu Minggu yang lalu, ia juga ikut serta streaming seperti sijeuni yang lain.

"Syila kalo mau dengerin lagu tu yang bisa di mengerti" ucap Zaky ia terganggu dengan lagu yang asing di kupingnya.

"Syila ngerti kok" ucapnya.

Ning Syila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang