BAB 34

11.1K 680 14
                                    

Oh ya plisss jangan siders dong, kalo siders saya ngaret seminggu 😔👍 dan saya gantungin ceritanya
(jahat banget 😭🙏)





selamat membaca~

Zakhir membopong tubuh syila dan berjalan memasuki ndalem, ummi yang habis dari dapur terkejut ketika melihat Sang anak zakhir tengah membopong tubuh seorang wanita.

"Astaghfirullah, nak." Ummi menghampiri zakhir.

Sedangkan zakhir membaringkan syila di sofa yang lagi pingsan.

Alangkah terkejutnya ummi melihat satu satu cucu perempuannya tengah pingsan.

"Astaghfirullah, ada apa ini nak, kenapa bisa jadi seperti ini?" Ummi speechless mendekati cucunya dan duduk di belakang kepala syila.

Ummi mengusap kening syila yang bercucuran keringat dingin.

"Tadi syila kerasukan mi" jelas zakhir.

Lagi-lagi ummi beristighfar dan menggeleng geleng kepala.

Tiba tiba pak kyai datang menghampiri sang istri.

"Ada apa Cinta, kok rame-rame begini?" Tanya pak kyai.

Memang kebucinan pak kyai dengan sang istri sudah level tinggi, nama pasangannya pun elite dengan yang lain yang memanggilnya beb,yang dll.

Pak kyai masih belum sadar kalo cucunya pingsan, mungkin menurutmya hanya tertidur.

"Kok syila tidur di sini kenapa ngak di kamar" lanjutnya.

"Syila kerasukan bah" ucap ummi.

Pak kyai terkejut kecil, "astaghfirullah" ia beristighfar. Lalu menghampiri syila dan menaruh telapak tangannya di ubun dan membaca doa, entahlah apa yang di bacakan.

Setelah itu syila di gendong oleh zakhir kekamarnya yang ada di ndalem sekalian di temani ummi.

Pak kyai? Ia menyetujui dan juga malam ini ia mau beribadah dengan fokus.

oOo

" الصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ"

shalat itu lebih baik dari pada tidur

"اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ"
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

"لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ"
Laa ilaaha illallaah
Tiada Tuhan selain Allah

Azan subuh sudah berkumandang di masjid, semua santri bangun dari tidurnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.

"Eugh" lenguh syila, matanya yang tadinya terpejam menjadi terbuka, ia menatap sekelilingnya.

Bayang-bayang si poci di kepalanya masih ada tetapi, ia berusaha untuk mengenyahkan nya.

Tiba-tiba pintu terbuka, ternyata ummi yang datang sambil membawa secangkir gelas, ummi melangkahkan kakinya mendekati syila lalu ia sodorkan gelas itu.

"Minum nak," ucap ummi.

Syila mengangguk, ia ambil alih gelas itu lalu ia meminumnya, dahaga yang tadinya terasa kering seketika menjadi basah, seger.

Setelah melahap habis air tersebut ia kembalikan kelas itu pada ummi.

"Gimana, udah enakan?"

Syila mengangguk, "emang syila kenapa mi?" Tanyanya bingung, yang ia lihat dari raut wajah ummi yang begitu khawatir padanya.

Ning Syila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang