BAB 18

12.6K 698 1
                                    

Mau ngingetin buat vote dulu sebelum baca.

Yang mau follow akun yang nulisnya boleh nabluex917

Typo bersebaran.

Selamat membaca~

"Assalamualaikum" ucap ustadzah syanum di depan pintu kelas.

Semua santriwati melirik ke arah suara itu "Waaalaikumsallam" ucapnya serempak.

"Waaalaikumsallam, ada apa ustadzah?" Tanya ustadz yang sedang mengajar itu.

"Begini Ustadz ali saya mau kenalin, ada santri baru" ucap ustadzah syanum.

"Silahkan" ucap ustadz itu.

"Assalamualaikum" ucap ustadzah syanum sambil tersenyum kepada santriwati di depannya.

"Waaalaikumsallam warahmatullahi wabarakatu"

"Ustadzah disini mau memperkenalkan teman baru kalian disini, syila silahkan perkenalkan namannya" titah ustadzah syanum.

Syila menganguk ia berjalan mendekati ustadzah syanum "HAL-- eh maksudnya assalamualaikum kenalin nama gu--" ni mulut sekali lagi typo gue geplak ni_bati syila kesal.

"Saya ulang perkenalkan nama saya Syila Maharani" ucapnya sambil tersenyum ramah dan di sambut baik oleh santri putri yang lain.

"Syila silahkan kamu duduk di bangku kosong dekat Dewi" ucap ustadz itu sambil menunjuk bangku baris ke tiga dari depan yang kosong

Syila mengangguk ia berjalan ke bangku kosong itu.

"ustadz saya pamit dulu assalamualaikum" ucap ustadzah syanum kepada ustadz Ali. Ustadz Ali mengangguk "waaalaikumsallam"

"Semua, ustadzah pamit dulu assalamualaikum" ucap ustadzah syanum kepada santriwati di depannya.

"Waaalaikumsallam" ucap serempak mereka. Ustadzah syanum segera berlalu pergi.

"Kenalin nama aku Dewi" ucap Dewi kepada syila sambil mengulurkan tangannya untuk di jabat.

Syila menganguk "iya udah tau, kenalin gue syila" ucapnya sambil menjabat tangan Dewi.

"Kamu pindahan dari pesantren mana?" Tanya Dewi.

"Emang muka gue abis keliatan pindahan dari pesantren gitu?"

Dewi menggeleng "ya terus Napa lu nanya gue pindahan dari pesantren mana markonah" ucap syila gemes.

"Nama aku Dewi, syila. bukan markonah" ucap Dewi membenarkan.

Syila menghela nafas lalu tersenyum ke Dewi "iya Dewi, biasa ni mulut suka typo"ucapnya.

Dewi mengerutkan keningnya "emang mulut bisa typo juga ya? Kirain aku cuman ketikan doang yang bisa typo" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya.

"Seterah Lo dah dew, binggung juga gue jelasinnya ke mana" ucap syila.

Syila memerhatikan ustadz Ali yang sedang menerangkan pelajaran mtk, pelajaran yang sangat ia benci di sekolahnya dulu dan sekarang to.

Syila lebih memilih menelapkan mukanya di atas kedua tangannya yang bertumpu diatas meja.

"Itu yang sedang tidur tolong di bangunka" ucap ustadz Ali sambil menunjuk ke arah syila. Bisa bisanya orang ganteng lagi ngajar di depan malah di anggurin.

"Syila" panggilnya

"Syila" panggilnya sekali lagi tapi tak digindahkan oleh sang empu.

Semua santri turut memanggil syila bahkan lebih keras dari ustadz Ali. Tapi nihil syila tak menyahuti juga.

Ning Syila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang