"sekarang mungkin kamu mencintai dalam diam, layaknya cinta Fatima ke Ali. Mungkin sekarang bagimu memilikinya adalah ketidakmungkinan. Tetapi Allah begitu mudah membolak-balikkan sebuah hati"
Syarifah Elinda Al kaff
•
•
•Selamat membaca~
Bruk
Syila tergeletak jatuh dari bangku dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Semua orang yang berada di kelas terkejut mendengar suara bangku yang terjatuh, dan lebih mengejutkan lagi mereka melihat syila tergeletak di lantai dalam keadaan tak berdaya.
Semua mata tertuju pada syila yang tergeletak di lantai dengan tatapan terkejut yang mendominasi "Astaghfirullah" pekik mereka.
Semua orang mengamhampiri syila. "Astaghfirullah Ning" ucap Ustadzah syanum yang mengajar kelas syila.
"...., Ayok kenapa Kalian diam saja, bantuin bawa ke ndalem" lanjutnya dengan nada khawatir.
"Assalamualaikum" ucap dua pria yang berdiri di depan kelas sambil membawa tumpukan buku di kedua tangannya.
Salah satu santriah menghampiri dua pria itu. "Waaalaikumsallam, Gus, kang" ucap santria itu dengan pandangan tertunduk enggan menatap orang depannya.
"Ini saya mau...." Ucapan zakhir terhenti kala mendengar suara pekikan.
"Gus, tolong syila pingsan" pekik ustadzah syanum.
Zakhir yang mendengar itu segera membanting buku buku di tangannya, hingga tumpukan buku tersebut berserakan. Lalu zakhir menerobos masuk ke dalam kelas, dan benar saja sang keponakan tengah berbaring tak berdaya. Tanpa banyak basa-basi, zakhir segera mengangkat tubuh syila ala bridal style.
.
.
.
.
.Kini syila sudah berada di dalam kamarnya yang di ndalem.
"Gimana ustadzah?" Tanya ummi menatap ustadzah fatimah dengan raut wajah khawatir.
"Ning syila ngak apa-apa, Bu nyai." ucap ustadzah Fatimah ramah sembari menampilkan senyuman.
Semua orang yang berada di sana termasuk zakhir,menghela nafas lega. Walaupun begitu mereka tetap menghawatirkan syila.
"..., Apakah Ning syila sebelumnya punya riwayat penyakit lambung?" Tanya ustadzah Fatimah.
Ummi menganguk, "syila memang punya penyakit lambung" jelas ummi.
Ustadzah Fatimah tersenyum, lalu mengangguk. "Pantas, disini Asam lambung Ning syila naik dan juga Ning syila kekurangan air sehingga Ning syila mengalami dehidrasi" jelasnya.
"astaghfirullahalazim" ummi terkejut mendengar penuturan ustadzah Fatimah, ia beralih menatap sang cucu dia sampingnya yang terbaring lemah dengan mata terpejam. Ia mengusap lembut Surai hitam, nan panjang milik syila.
"Bu nyai tak usah khawatir, Ning syila sebentar lagi akan segera bangun" ustadzah Fatimah berucap untuk menenangkan ummi.
Ummi yang mendengarnya beralih menatap ustadzah fatimah yang tersenyum, begitupun dengan ummi, "makasih ustadzah" ucapnya.
"Syukron"
"...., Afwan, Bu nyai, Gus zakhir, Gus zaky, saya pamit dulu" pamit ustadzah Fatimah dan, di berikan anggukan oleh semua orang yang di sana.
"Biar saya Antarkan ustadzah" ucap ummi, ustadzah Fatimah mengangguk kecil.
.
.
.
.
.Di sisi lain, dua gadis yang masih memakai seragam SMA lengkap sedang berdiri di depan pintu yang hendak menekan tombol bel di samping pintu berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning Syila || END
Teen FictionJudul Squelnya: Fa'arsy Start: Sel, 19 okt 2021 End: Min, 1 Mei 2022 jangan lupa tinggalkan jejak disini!!! ⚠️ ceritanya ga jelas tapi jelas, terus banyak typoooo juga, maaapkeun. ️