BAB 42

11K 618 29
                                    

Jika hatimu sudah ikhlas maka tidak ada lagi penderitaan yang akan menyakitimu."


Selamat membaca~

"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq" ucap mempelai pria dengan tegas nan lantang di depan sambil menjabat tangan pria paruh baya yang kini berganti status menjadi mertuanya..

Tes

Air mata yang di tahan dengan sepenuh jiwa tiba tiba luruh begitu saja, lagi dan lagi ia lemah dalam hal seperti ini.

Cobaan apa yang kau berikan kepadaku ya Allah_batin syila.

"Alhamdulillah"

Syila tertunduk lemas, segera ia tepis kasar air mata yang terus mengalir.

⏪⏪⏪

Seorang gadis yang terlihat bersembunyi di balik dedaunan yang lebat itu menajamkan pendengarannya kala melihat dua orang pria di depannya yang sedang bercengkrama.

"Lagi ngomongin apasi, keknya seru banget" ucap syila.

Merasa pegal terus berdiri, tangannya meraba raba depannya untuk menyari sanggahan untuk tangannya
tetapi matanya dan pendengaran tetap fokus kedepannya.

Merasa sudah dapat untuk menahan tangannya, ia menyender tubuhnya dan tangan sebelah kirinya memegang ranting-ranting pohon.

Belum beberapa menit ia bersantai...

Bruk

Syila terjatuh karna sanggahan dari pohon tidak kuat untuk menahan berat badannya.

"ADOHH...." pekik syila nyaring.

"....Ssstt" ia meringis kesakitan pada bokong dan lengan tangan kirinya dan ia tebak akan membiru.

"Astaghfirullah" kedua pria itu terkejut ketika mendengar suara jatuh yang nyaring sekaligus pekikan yang menggelegar di telinganya.

Beberapa santri yang berlalu lalang disana pun terkejut.

"Kamu ngapain disitu?" Tanya Gus ghafri.

Syila menoleh ke arah tersebut sekaligus menampilkan senyuman manisnya, "Gus" sapa ramahnya pada Gus Ghafri. Ia bangun dari duduknya walaupun sedikit meringis ketika tangan sebelah sebelah kirinya di gerakkan.

"Kamu ngapain disitu" tanyanya lagi.

Tampak syila yang kebingungan untuk menyari kalimat yang bagus. "Emm, ini Gus, saya lagi nyapu, ya nyapu"

"Mana sapunya?"

Mampusss_batin syila.

"Maksudnya saya itu, emm saya lagi ngereview tempat yang lumayan kotor buat saya bersihin, ya bersihin Gus" jelasnya dengan kebohongan.

"Lain kali kalo mau ngintip orang pake skill dong, ketahuan kan" teriak seorang wanita dari kejauhan, syila yang dengarnya segera menunduk malu.

Gus ghafri hanya menggeleng gelengkan kepalanya menatap syila yang tertunduk malu.

Orang yang berlalu lalang di sana yang melihat syila menunduk sambil menahan ketawanya.

Ck, siapa si tu orang_batinnya kesal.

"Syil" Sania berucap sambil memegang pundak syila.

Mendengar hal itu syila mengelap kasar air matanya, setelah selesai ia mendongakkan kepalanya menatap Sania.

Ning Syila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang