BAB 61

11.4K 613 16
                                    

Selamat membaca~

Syila melirik pada suaminya. Suaminya cemburu?

"Temen. Lo kenapa si? Nada bicaranya kayak gitu, tumben tumbenan" ucapnya.

"Tidak" ketusnya lagi.

Syila ber-oh ria. "Owh, kirain" ucapnya.
"..., Emmb, tapi kalo boleh gue mau jujur, tadi tuh Dhika, mantan pacar gue" ungkapnya jujur.

"Tadi katanya temen" sahutnya.

"Ya emang temen, kalo udah mantan bukan berarti kita musuhan! Lagian, gue juga nggak sengaja ketemu dia tadi, dia bilang mami meninggal disitu gue shock. Nah seterusnya gue ngobrol dia ceritain semua tentang mami sama gue. Oh ya, mami tu, maminya Dhika. Gue udh kebiasaan manggil mami, karena mami udah gue anggap kayak bunda" jujurnya.

Untuk apa disembunyikan, toh suaminya berhak tau tentang masalahnya, walaupun tidak semuanya harus di ceritakan, tapi jika tidak diceritakan nantinya akan menimbulkan masalah, kata bundanya.

"Saya kasih saran, jika sedang mengobrol dengan saya jangan sertakan nama pria lain"

Syila mengernyit, ada apa dengan suaminya. "Seterah Lo, gue cuman mau jujur aja. Lagian didalam ruang tangga, kejujuran itu pentingkan dimiliki oleh istri dan suami? Makanya itu, gue lebih memilih jujur disini.

Fahri hanya terdiam, mendengarkan ucapan istrinya, walaupun ia tidak suka dengan istrinya menyebut langsung nama mantan pacarnya itu.

"Maaf gue harus berucap seperti ini, biar nantinya nggak ada salah paham lagi. Gue juga udah nggak terlalu dekat sama dia ataupun teman cowok lainnya, Lo nggak perlu khawatir. Insya Allah, gue akan menjaga batasannya, tidak seperti tadi" ucapnya kembali.

Kini, hubungan mereka kembali baik setelah pertengkaran kecil. Sebenarnya bukan bertengkar, lebih ke kesel aja si fahrinya.

TBC~

30/4/22

Part tambahan dari part sebelumnya.
Kenapa bikin yang baru, karena kalo di tambahin di part sebelumnya, mungkin sebagain nggak ada yang baca.

Ning Syila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang