BAB 49

12.1K 630 18
                                    

Selamat membaca~

Mata syila berbinar ketika pesanan makanannya datang dan di taruh di atas meja depannya. Ia lebih dulu mengangguk kecil seraya tersenyum menatap orang-orang di sekitarnya. Sedikit canggung.

"Ayok, silahkan di makan" ujar Abuya ramah.

Semuanya mulai menyantap dengan khidmat tidak ada obrolan sama sekali kecuali, suara Tasya yang bergumam dengan boneka mainannya, sesekali berceloteh pada syila yang menanggapinya dengan senyuman atau anggukan kepala.

Di tengah menyantap makanan tiba- tiba, suara salam terdengar.

"Assalamualaikum" ucap sang empu dengan suara bariton.

"Waaalaikumsallam" balas mereka menjawab salam sang empu. Begitupun syila, ia juga menjawab salam itu tetapi, arah matanya tetap menatap desert di depannya seraya menyendokkannya ke mulut tanpa mengindahkan tatapan seseorang yang menatapnya sejenak.

Sang empu mulai menyalimi satu- persatu orang yang di sana kecuali syila, ia tahu syila bukan lah mahram dan haram di sentuh baginya.

"Kamu sudah makan nak?" Tanya wanita sedikit paruh baya pada anaknya, yang tak lain ibunya fadii.

Sang empu yang di tanya menganguk, "Sudah ummi" jawabnya, ia memilih duduk di dekatnya kakaknya, fadii.

"Bun, syila tisu dong" ucap syila. Karna merasa tisunya jauh darinya dan dekat dengan ibunya.

Sania mengambil 2 helai tisu, lalu tisu tersebut di berikan pada anaknya. Ketika syila ingin mengambil tisu, tanpa sengaja pupil matanya merekam laki laki yang tak asing di matanya.

Syila melirikkan pandangannya sejenak pada sang empu yang sangat familiar dimatanya,  tetapi tangannya menerima tisu pemberian ibunya. Di tatapnya sejenak sang empu, dan benar saja pria itu Fahri.

pantas saja tak asing  tapi, kenapa dia bisa disini?_batin syila bertanya-tanya. Tanpa mengindahkan bertanyaan di benaknya, ia melanjutkan makannya kembali.

Setelah selesai makan, syila berniat untuk mengajak Tasya ke suatu tempat bermain yang berada di sekitaran sini.

"Ayok mas, ikut sama Tasya" ujar Tasya pada Fahri.

Syila yang mendengar Tasya memanggil fahri dengan sebutan 'mas' terkejut bukan main. Maksudnya, Tasya adalah adik dari Fahri?, dan fadii mempunyai 2 adik yaitu, Fahri dan Tasya? Kebetulan macam apa ini?!.

Tasya melepaskan genggaman tangan syila, lalu berlari kecil menghampiri Fahri yang tengah duduk dengan Al Qur'an kecil di tangannya. tasya mulai menarik-narik lengan sang kakak.

"Shadaqallahul-'adzim'" ucap Fahri yang menyudahi membaca Alquran, ia menatap sang adik yang masih menarik narik lengannya.

"Kan sudah ada mbak syila yang menemani Tasya, kenapa harus sama mas? hm" Fahri bertanya dengan suara lembut, ia mengusap-usap kepala sang adik yang tertutup oleh Khimar.

"Kan biar ada temen banyak Tasya nya, masa cuman sama kakak cantik aja"

"...., Ayok mas" rengek Tasya, ia kembali menarik narik ujung baju Koko Fahri, membuat Fahri menghela nafasnya dan terkekeh kecil melihat tingkah laku adik kecilnya.

"Yasudah, mas ikut" Fahri mengambil jari jemari sang adik untuk ia genggam, lalu berjalan mendekati syila yang terdiam.

"Ayok kakak cantik" ujar Tasya ketika melihat syila terdiam. Tasya berinisiatif untuk mengambil tangan syila untuk di genggam seperti Fahri menggengam tangan kecilnya.

"Eh-eh" syila terkejut ketika tangannya diambil oleh Tasya.

"Ayok kakak cantik, Tasya mau main" ucap Tasya sedikit merengek pada syila yang tak ada gerakan.

Ning Syila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang