chapter 6: scares

6.6K 746 27
                                    

malam ini, Jay tidak bisa tidur. walau sudah tiga minggu di Korea, ia merasa tidak nyaman. Korea, berbeda dengan Seattle. dirinya memang hanya di kediaman Shim, tak kemana-mana. tetapi rasa mencekam dan kenangan pahit selama 13 tahun itu, tidak mungkin hilang begitu saja bukan?

perasaan tidak dianggap, diabaikan, merupakan perasaan yang sangat tidak menyenangkan. seolah dirimu tidak berharga dan tidak layak hanya untuk sekedar disadari keberadaannya. Jay pun menghela nafas sambil menikmati udara dingin di balkon kamarnya yang berada di lantai 3. tanpa sadar, seseorang menghampirinya.

Jake mengetuk pelan dinding kamar Jay. saat ini, Jay tenggelam di dalam pikirannya. ia benar-benar tidak mendengar suara Jake. Jake hanya tersenyum gugup dan berdiri di sebelah Jay. lantas, dirinya memeluk badan Jay dari samping. Jay pun kaget karena dirinya tiba-tiba dipeluk. ternyata Jake yang memeluknya. ia pun mengelus pelan tangan Jake. saudaranya itu sangat peka dan sensitif dengan keadaan sekitarnya.

Jay memejamkan mata, "happy birthday, Jake"

• • •

"selamat pagi", ucap Adele saat melihat Jake dan Jay turun dari tangga. mereka berdua masih terlihat sangat mengantuk walau tidak menutupi ketampanannya.

"pagi", ucap Jay sambil mengibaskan rambutnya berkali-kali.

Adele tersenyum dan menghampiri kedua putranya itu. ia memeluk dan mencium pipi Jake. putranya yang dulu bisa menangis hanya karena mainannya rusak, kini sudah berumur 17 tahun. yang artinya, second gender-nya akan segera diketahui.

"happy bornday sweetheart", Adele menempelkan keningnya pada kening Jake.

Jake pun tersenyum, manis sekali. bila dijelaskan, Jake senang tapi dia juga sangat takut. dia tidak tahu akan seberapa besar perubahannya setelah second gender-nya muncul. Jay pun menggandeng tangan Jake, "calm down, everything gonna be amazing"

"ayo sarapan, nanti kita akan ke rumah sakit untuk tes second gender", senang Adele.

"selamat mengikis satu tahun di dunia", teriak Yeonjun dari lantai 2 yang menuai marahan dari pihak Adele.

"turun Yeonjun!"

Yeonjun pun hanya tertawa dengan reaksi ibunya. Jay hanya menggeleng dan Jake menatap Yeonjun sinis. sayang sekali Jaehyun sedang berada di kantor. sejak semalam ia belum pulang juga. entah apa yang ia lakukan sampai melewatkan ulang tahun putranya itu.

"dad belum pulang juga?", tanya Jake.

Adele hanya menggeleng. Jake sedikit kecewa, tapi ayahnya pasti punya alasan. karena hal ini tidak terjadi untuk pertama kalinya. Jay pun memberikan ucapan semangat pada Jake.

• • •

"James, Jay putraku. dia sudah tidak ada hubungannya dengan keluarga Park. jadi tenangkan istrimu dan jangan sampai dia menganggu putraku", jelas Jaehyun geram.

dia merasa keluarga Park ini aneh. sudah membuang putra mereka, tapi masih bertindak seolah mereka berhak. Jaehyun sungguh jijik dengan kelakuan mereka.

James hanya diam. jujur, ia merasa gagal menjadi seorang ayah. Jaehyun sungguh menyayangi Jay dan membesarkannya seperti anak kandungnya. keluarga Shim memberikan Jay kasih sayang, hal yang tak pernah ia dapatkan dari keluarga Park.

"aku akan pastikan Samantha tidak menggangu putramu", janji James.

Samantha pun tiba-tiba masuk dan menunjukkan muka tidak suka, "aku tahu kalian cepat lambat akan kembali. tapi kenapa dia harus ikut?"

Jaehyun semakin kesal. pikiran Samantha sangat kekanak-kanakan dan konyol. bagaimana seorang ibu bisa membenci anaknya seperti ini? saat pertama kali melihat Jay saja, Jaehyun merasa bahwa anak itu telah melewati berbagai hal. sehingga ia meminta hak anak Jay dari James. Samantha yang mengetahui hal itu pun senang bukan main. jadi perginya Jay dari keluarga Park, bukan sepenuhnua keinginan James.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang