chapter 30: peaceful

4.6K 507 45
                                    

"bagaimana?"

"apa dia sudah bangun?"

tanya seorang perempuan bersecond gender omega dengan balutan dress putih tulang selutut. nuansa kamar itu bertemakan ancient Rome yang sangat megah. semua yang melihat pasti mengerti bahwa pemilik kediaman ini bukan golden spoon, melainkan diamond spoon.

menanggapi pertanyaan perempuan itu, sang pelayan hanya menggeleng. lantas ia menghela nafas dan sedikit terkesiap saat merasakan sebuah pelukan di pinggang rampingnya. ah, itu alpha-nya.

"kenapa?"

"dia belum bangun juga, ini sudah 4 hari"

"mau bermain tebak-tebakan?"

omega itu menaikkan salah satu alisnya, "apa?"

"tebakanku, dia bukannya belum, tapi enggan"

• • •

pagi ini, matahari sangat cerah. membuat seorang omega bernamakan Karina Yoo ingin sekali mengarungi lautan dengan jet ski miliknya. pelayan pribadinya, Esme, keturunan Roma asli, melarang nona mudanya itu sekuat tenaga.

"nona, saya mohon jangan", Esme terus menerus menggeleng.

Karina merupakan omega yang sangat keras kepala. menurutnya ketakutan Esme sangat tidak berdasar. untuk apa melarangnya? toh pemikirannya tidak bisa diganggu gugat. alpha-nya, Cha Sanha, bahkan akan menyerah bila dia sudah memutuskan suatu hal.

"maaf Esme", omega itu tersenyum seraya menjalankan jet skinya.

pantai benar-benar sepi. sebagaimana kawasan ini dimiliki oleh keluarganya. serta demi kebersihan, wilayah pantai akan dibuka saat siang menuju sore. jadi pagi ini, pantai adalah milik nona muda Yoo seorang.

merasa tertantang, Karina ingin bermain lebih jauh lagi. tapi karena dia tahu diri juga, dia tetap berhati-hati. sampai ada sebuah hal ganjil yang ia lihat di seberang kirinya. ia langsung berputar dengan patah sampai hampir terjatuh. untung saja dia diajari jet ski oleh orang yang paling mahir, salah satu oppa-nya.

mata Karina terlihat sangat penasaran. itu seperti pecahan sayap pesawat? dan punggung seseorang? ada apa ini? tanpa pikir panjang, Karina langsung menghampirinya. benar saja, penglihatannya tidak sedang membohonginya. ada seorang pemuda yang sepertinya seorang beta tak sadarkan diri dengan luka yang terbilang cukup parah. ia sudah mengecek nadinya. berdetak, walau sangat lemah.

dengan sekuat tenaga sambil mempertahankan keseimbangannya, Karina berusaha menarik bangkai pesawat itu. untungnya berhasil walau artinya kecepatan jet ski-nya melambat. syukur-syukur ombak sedang bersahabat hari ini.

"ESME! CHIAMA IL DOTTORE"

pelayan pribadi Karina yang kurang lebih seumuran dengannya ini masih terkejut. tumben sekali nonanya berbahasa Italia. yah walau hal itu memudahkannya. eh, tadi apa?

"scusi?"

"DOTTORE, ESME, DOTTORE!!"

saat melihat seorang pemuda yang berada di atas benda aneh dengan penuh luka, Esme baru sadar. ia langsung panik sampai hampir terjatuh di atas pasir tapi pelayan itu sukses memanggil sebuah ambulan.

"nona dia siapa?", tanya Esme dengan hati-hati.

"aku tidak tahu"

Karina berusaha menekan-nekan bagian dada pemuda itu. sampai sebuah air dalam jumlah banyak keluar dari mulutnya. tapi pemuda itu masih saja tak sadarkan diri. para body guard datang atas instruksi Karina. mereka langsung mengangkat lelaki asing yang ditemukan oleh nona muda mereka ke dalam ambulan.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang