chapter 27: pleasure

8.3K 584 48
                                    

"mandi", ucap Heeseung yang langsung menggendong Jay dengan gaya kesukaannya, koala.

Jay hanya bisa pasrah. tubuhnya benar-benar tidak bisa diajak bekerjasama. dan kenapa Heeseung tidak bisa berhenti mengelus kedua belahan berisinya?! benar-benar membuatnya ingin marah.

"jangan dielus terus, sakit", kesal Jay.

mereka berdua sedang berendam di bath tub air hangat saat ini. Jay berada di antara kedua kaki Heeseung, merebahkan kepalanya pada dada dominant alpha itu. untungnya Heeseung tidak melakukan apa-apa padanya.

"Hee!", teriak Jay saat alpha itu berusaha memilin nipple-nya.

Heeseung hanya terkekeh, padahal hampir saja. ia beralih memeluk perut rata Jay dan mencium lehernya pelan. dirinya sedang berusaha mati-matian menahan nafsu.

"sekali aja?", tawar Heeseung sambil mengecup telinga Jay.

jawaban Jay? tentu saja tidak. dia saja tidak bisa merasakan badan bagian bawahnya. apalagi nipple-nya sangat perih saat ini. semalam Heeseung terobsesi dengan kedua benjolannya ini.

setelah berpakaian, Jay berusaha berjalan walau tertatih-tatih. dia berani-berani saja, karena Heeseung dengan setia memegangi pinggangnya. entah kenapa alpha-nya semakin lengket dengannya. yang sebelumnya sudah lengket, malah semakin lengket. apa sisi alpha Heeseung menjadi lebih protektif lagi?

"masih sakit?", tanya Heeseung yang menerima tatapan nyalang dari Jay. kemarin malam saja Jay kehilangan hitungan berapa kali mereka melakukannya. dan saat berkaca tadi, dia tidak bisa melihat warna kulit di sekujur tubuhnya. semuanya hanya ada bercak merah dan bite mark Heeseung. untung saja dominant alpha itu tidak melakukan marking.

karena terlalu kalut dalam pemikirannya, kaki Jay sedikit tersandung. dengan sigap, Heeseung langsung menahan tubuhnya. alhasil tidak ada kejadian jatuh-jatuhan. Jay menghela nafas dan berterimakasih.

"thank me later", Heeseung membalik tubuh Jay ke arahnya lalu melumat bibir Jay pelan. hanya ciuman, pikir Jay. jadi ia membalasnya. rupanya pilihan yang salah, Heeseung malah terbawa suasana dan menggendongnya. membuat Jay mencengkram bahu Heeseung lalu tautan mereka terlepas. Heeseung tersenyum saat melihat bibir Jay yang mengkilap karena saliva-nya.

"tunggu sembuh, nanti terserah sebanyak apaa", keluh Jay. alpha-nya itu seperti kecanduan dengan tubuhnya. walau Jay tahu Heeseung hanya sedang berusaha mengagumi tubuhnya. dan Jay juga tahu bila Heeseung selalu menahan dirinya selama ini.

• • •

hari ini adalah minggu ketiga bulan Desember. triple J memilih untuk berkumpul di kediaman Yang. tentu saja Jay dan Jake sedang berusaha menghindari pasangan mereka masing-masing. Jungwon yang masih melajang, untuk persekian detik, merasa beruntung dengan nasibnya.

"bagaimana kehidupan kalian?", tanya Jungwon. mereka memang sudah lama tidak berkumpul seperti ini. padahal dulunya hampir setiap hari mereka bersama. memang memiliki alpha itu ada kekurangan dan kelebihannya. sebab seperti yang semua orang ketahui, alpha adalah makhluk yang sangat amat posesif dengan apa yang menjadi miliknya.

tidak ada yang menyahuti pertanyaan Jungwon. kedua tuan muda Shim itu bukannya tidak mendengar, hanya bingung harus menjawab apa. sontak Jungwon bisa menebaknya.

"aku harap kalian bukan sebatas pemuas nafsu", khawatir Jungwon.

Jay dan Jake langsung tertawa. pemikiran Jungwon sangat di luar dugaan. yah, pemikiran tuan muda Yang itu juga tidak salah sebenarnya. karena tidak sedikit omega yang hanya dijadikan objek nafsu seperti budak sex. syukurnya Heeseung maupun Sunghoon bukan alpha berpikiran sempit.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang