chapter 23: oath

7.2K 676 73
                                    

melihat saudaranya yang sedang mengejar Heeseung, Jake hanya bisa menggeleng. sedangkan Sunghoon yang sedang menyandar di pundaknya tidak bisa berhenti tertawa. mate-nya ini suka mencari masalah sepertinya.

"puas? udah puas?", tanya Jake dengan muka kesalnya.

"udah", jawaban Sunghoon membuat Jungwon melirik horror. sebaiknya dia tidak mencari masalah dengan tuan muda Park itu.

Wonyoung hanya mengerjapkan matanya berkali-kali. sedikit bingung dengan keadaan yang ada. dirinya hanya berniat mencari teman baru, lantas mengapa semua orang terlihat kesal padanya?

"kenapa? apa aku ada salah?", Wonyoung memasang muka memelas.

sungguh, Jake yang menyaksikan hal itu ingin sekali berteriak jijik lalu mencakar muka Wonyoung yang sayangnya sangat cantik itu. untuk sesaat dia merasa beruntung dirinya bukan omega yang pada umumnya haus perhatian, khususnya dari para alpha.

"ada, caper"

mungkin Sunghoon ibarat kucing yang punya sembilan nyawa. atau memang dirinya saja yang tidak mempedulikan bagaimana perasaan Wonyoung nantinya. lagi pula, itu bukan urusannya kan?

akan menjadi hal yang menyenangkan bila omega itu pulang saja. sebenarnya Sunghoon tidak ada masalah dengan sikap sepupu Jungwon yang tidak biasa itu, hanya saja Wonyoung terus-terusan menguarkan pheromone-nya. membuat Sunghoon merasa mual.

"dan, tolong tahan pheromone-mu", saran yang terdengar seperti ancaman.

muka Wonyoung saat ini semerah tomat, biasanya semua orang, bahkan alpha, akan mengatakan bahwa pheromone-nya menarik. tapi saat ini, dia malah disuru menahannya. dia merasa dipermalukan. omega itu mengepalkan tangannya dan pergi ke arah lift, mungkin ingin melarikan diri.

Jungwon bersedekap dada dan tersenyum senang, "nice one"

"dia sepupu kandung kita?", tanya Jake tidak percaya.

"sayangnya ya"

"mate-nya pasti akan mencintainya sekalii", sarkas Sunghoon.

tuan muda itu tersenyum miring. pfftt, pheromone Heeseung tiba-tiba terasa sangat pekat. dominant alpha itu pasti sudah siap untuk mengulitinya. sebaiknya dia melarikan diri dulu.

"mau kemana?", suara deep Heeseung membuat Sunghoon bergedik ngeri.

dia menampilkan senyuman terbaiknya. lalu terkekeh ringan, reaksi Heeseung melebihi ekspetasinya. ternyata mengerjai si sulung Lee sungguh menyenangkan.

Jay menengok ke arah Heeseung, "tuan muda Park, Sunghoon, dia kembaranku"

Jay tidak tahu mengapa, tapi dia merasa seperti harus menjelaskannya. ingat bukan bahwa dengan Heeseung, dia merasa bisa menceritakan apa saja? bahkan bila tidak ditanya sekalipun, ia akan menjelaskan dengan senang hati.

"kembaran?", bingung Heeseung.

"ceritanya panjang, tapi tenanglah kami tidak ada hubungan yang mengarah ke ranah sexual", jawab Sunghoon tanpa adanya rasa malu sampai dia menerima cubitan cinta di pinggangnya, dari Jake.

"jaga bahasamu", mate-nya itu menatapnya kesal.

dominant alpha itu terlihat sangat senang sekarang. dia tidak merasa malu sedikitpun karena sudah salah paham maupun merajuk. yang sudah terjadi, ya biarkan saja. tidak ada gunanya juga dirinya freak out saat ini.

terdengar sebuah panggilan telfon dari handphone Heeseung, membuat sang empu langsung mengangkatnya dengan masih memeluk pinggang Jay posesif.

"Heeseung, kapan dateng? katanya Sunghoon ada urusan jadi ga ikutan"

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang