chapter 28: union

6.1K 529 63
                                    

sudah empat jam Heeseung terus menerus menghentakkan miliknya ke sweet spot Jay. membuat tenggorokkannya sangat serak karena tidak bisa berhenti mendesah. tapi Heeseung tidak membiarkan beranjak kemanapun. bahkan dominant alpha itu tengah memeluknya dengan sangat posesif tanpa berhenti memaju mundurkan miliknya. Heeseung mengeluarkan miliknya, membuat Jay bingung,

"kenapa berhenti aaaaah—"

dominant alpha itu menghentakkan miliknya. membuat sweet spot Jay sangat dimanjakan sampai dirinya sendiri kewalahan. lagi-lagi dirinya mencapai pelepasan. Jay sampai kehilangan hitungan. mungkin sudah sekitar 6 kali sedangkan Heeseung belum juga. kenapa alpha itu lebih lama lagi dari sebelumnya?!

bibir mereka kembali bertautan, Heeseung cukup kasar hari ini. tapi Jay menyukainya. ia malah tidak suka saat Heeseung memperlakukannya seperti gelas kaca yang akan rusak saat dipegang terlalu keras. ia ingin Heeseung juga menikmati kegiatan sex mereka.

posisi mereka berubah. Heeseung membalikkan tubuh Jay, membuat omega itu tengkurap. miliknya masih setia di dalam sana, Heeseung tidak berniat mengeluarkannya sama sekali. perlahan, Heeseung memeluk tubuh Jay ke atas. membuat dirinya menungging indah. lantas, Heeseung menggerakkan pinggulnya dengan brutal tapi tetap pelan.

"aahh Hee!!", Heeseung suka saat Jay memanggil namanya dengan nada kesakitan dan nikmat seperti itu.

Heeseung beralih menciumi punggung Jay. kembali menghiasi bagian tubuh omega itu yang belum berbercak merah olehnya. sekarang tubuh Jay penuh dengan kiss mark dan bite mark Heeseung. bahkan lebih parah dari sebelumnya. Heeseung benar-benar terlalu menikmati tubuh Jay.

tubuh Jay terasa aneh, ia mulai ikut menggerakkan bongkahan berisinya sesuai dengan ritme Heeseung. hal itu sukses membuat Heeseung kewalahan sampai ia mencapai titik kepuasannya. akhirnya alpha itu ejakulasi.

"once more?", Jay menggeleng heboh. lihatlah keluar jendela wahai Lee Heeseung. matahari sudah bersinar terik. mungkin Jake saat ini sudah berada di pesawat.

Heeseung terkekeh. ia mengeluarkan miliknya, dirinya sangat puas. sedangkan di sisi lain, Jay langsung merasa hampa, tadi lubangnya sangat penuh oleh Heeseung. alpha itu mendekap omega-nya lalu mengelilingi lengan kekarnya di pinggang Jay.

"love you", ucap Jay dengan nada kantuk.

Heeseung mengecup kelopak mata Jay, "I love you, Jongseong"

mendengar namanya disebutkan oleh Heeseung, Jay tersenyum manis. ada rasa spesial yang memenuhi rongga dadamu, saat orang yang paling kamu cintai menyuarakan namamu. hal yang tidak ada duanya, mustahil untuk digantikan oleh hal lain.

"lagi"

"Jongseong-a"

"I love you"

mereka berdua pun tertidur pulas di dalam balutan selimut yang menyembunyikan tubuh polos mereka.

• • •

"kenapa?"

"bisa kan bila aku pergi dengan Jay?"

hari sudah sore. Heeseung terbangun karena bunyi panggilan dari ayahnya. kepala keluarga Lee itu meminta agar Heeseung ikut dengan mereka ke London untuk menghadiri pernikahan tuan muda Shim dan Choi. tapi Heeseung menolak, ia ingin ke sana lusa, bersama dengan Jay.

"Heeseung, kamu anak sulung keluarga Lee", tegas Joongi. dirinya tidak enak sebenarnya, tapi hal ini penting. bila Heeseung tidak datang bersama mereka, pasti akan ada pembicaraan yang tidak-tidak. bukannya takut dengan rumor, tapi rumor bisa mempengaruhi saham.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang