chapter 8: hope

6.2K 704 34
                                    

Heeseung sedang memakan pretzel sambil menikmati udara malam di Paris. dirinya memakai coat hitam yang ia pakai sekedarnya, turtle neck beige, dan celana hitam dengan corak silver. untuk menyegarkan pikiran, ia ingin berjalan-jalan sebentar. pilihannya untuk berjalan saat malam sungguh merupakan ide yang sempurna.

sampai ada seorang omega heat yang sedang dikerumuni oleh para alpha mabuk. tadinya Heeseung tidak mau ikut campur. tapi dia tidak bisa membayangkan bila mate-nya di luar sana merasakan hal yang sama. setidaknya bila dirinya tidak bisa menjaga mate-nya secara langsung, ia ingin berusaha menolong mate orang lain. dan dia sangat berharap akan ada alpha bertanggung jawab yang menjagai mate-nya.

perlahan, mata keemasan Heeseung mulai muncul. ia berjalan mendekat dan mengeluarkan pheromone-nya sedikit demi sedikit. bila pheromone digunakan dengan baik, pheromone bisa beralih menjadi senjata.

"aakkh", pekik seorang alpha.

"aku ga bisa nafas"

salah satu dari kerumanan alpha itu pun melihat Heeseung dan terkejut. "kenapa bisa ada dominant alpha? cepat kabur!", ujarnya. sepertinya dia adalah pemimpinnya. bisa dibuktikan dari para alpha lainnya yang mulai mengikutinya.

bila bagi alpha biasa pheromone alpha dominant menyesakkan, maka bagi omega, pheromone seorang dominant alpha membuat mereka semakin lemah dan terangsang. Heeseung pun menghilangkan pheromone-nya.

lantas Heeseung membantu omega itu bangun. dan tentu saja omega tersebut tidak bisa berhenti menggesekkan tubuhnya pada tubuh Heeseung. menghindari hal tidak di-inginkan, ia segera menyuntikkan suppressant. dan omega itu lebih bisa mengendalikan dirinya. untung saja Heeseung selalu berjaga-jaga membawa suppressant.

omega itu berterimakasih dan pamit pulang. Heeseung hanya mengangguk dan kembali melanjutkan jalan-jalan santainya. selama perjalanan, ia terpikir oleh mate-nya. merupakan dusta besar bila ia tidak ingin menemukan mate. mate adalah pasangan yang hanya diciptakan untukmu.

hal yang romantis bukan? dimana sepasang alpha dan omega ditakdirkan untuk satu sama lain. sayangnya, impiannya harus runtuh. harapan Heeseung hanya satu. dapat bertemu mate-nya barang sekali saja. ia ingin melihat omega spesial mana yang ditakdirkan untuk dirinya. dari dulu ia sering merasakan rasa rindu dan mendamba ini. ia sangat menanti-nantikan omega-nya.

bila mereka akan bertemu, Heeseung ingin meminta maaf. maaf karena dirinya tidak bisa melindungi omega-nya secara langsung. tapi yang pasti, dalam diam, dia akan menjagai omega-nya. inikah yang dinamakan jatuh cinta sebelum mengenal atau bahkan sekedar bertemu? mungkin alasan mengapa dia tidak bisa mencintai Sunghoon adalah karena hatinya, hanya untuk mate-nya.

"pfft miris sekali dirimu, Lee Heeseung"

• • •

"bau omega?", tanya Joongi pada putra sulungnya itu. saat ini mereka sedang berada di pesawat. karena lusa adalah ulang tahun Sunghoon. saat melihat tanggal, mereka buru-buru menuju bandara.

"tenang, dia tidak melakukan scenting. hanya sekedar bersentuhan"

Joongi pun mengangguk. ternyata dia telah membesarkan anaknya dengan baik. ada sepintas rasa bangga yang ia rasakan. tapi bila boleh jujur, ia lebih suka berada di dekat Sunoo yang cerah seperti Helena. Heeseung sangat dingin, seperti dirinya dulu. Joongi berubah semenjak ia bertemu dengan mate-nya, yang tak lain adalah Helena.

bertemu dengan omega-mu, sungguh merupakan keajaiban. ada rasa syukur, bahagia, dan perasaan lainnya yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata. bila suatu saat nanti Heeseung berhasil menemukan mate-nya, Joongi akan menjadi orang pertama yang mendukungnya. karena dirinya tahu seberapa penting pengaruh mate dalam kehidupan seorang alpha maupun omega. dan ia harap Heeseung tidak menyerah walau saat ini dia telah bertunangan dengan Park Sunghoon.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang