chapter 22: annoyed

7.5K 717 74
                                    

"mau kemana?"

"sheesh", Jake reflek memegang bagian dadanya.

saat ini jam 6 pagi, omega manis itu sengaja bangun lebih awal agar bisa mengobrol sebentar dengan Jay. belakangan ini, interaksinya dengan Jay sangat terbatas. hampir setiap saat mate-nya itu mengekori tuan muda ketiga Shim. tetapi semua di luar dugaannya, Sunghoon sudah bersender di depan pintu kamar Jay. sudah seperti hiasan dinding saja, pikir Jake.

Jake melipat tangan di depan dada, berusaha menampilkan sosok garangnya. aksi Sunghoon sudah kelewat menyusahkan. dulu saat keluarga Shim di Seattle, Jay dan Jake sudah seperti mentega dan roti. tidak bisa terpisah dan selalu bersama. tapi untuk pertama kalinya mereka merasa jauh, dan semuanya berkat Sunghoon.

"bisakah kamu mengurangi sikap protektif-mu ini? sangat mengganggu", kesal Jake.

yang diajak bicara menaikkan salah satu alisnya lalu berjalan mendekat ke arah Jake, "kalian sudah bersama selama 4 tahun. bukankah sikapmu saat ini berlebihan?"

ugh, kenapa Sunghoon pandai beragumen? Jake berusaha memutar balikkan otaknya agar bisa menjawab Sunghoon dengan jawaban yang matang dan masuk akal. karena bila jawabannya aneh, nantinya dia sendiri yang akan malu.

"memang kenapa? Jay saja tidak mempermasalahkan hal itu", Jake mendekatkan mukanya ke muka alpha itu.

pilihan yang salah, Sunghoon tersenyum tipis dan semakin memperpendek jarak di antara mereka berdua. sebelum sempat memproses apa yang dilakukan oleh mate-nya itu, sebuah kecupan mendarat di bibir polos Jake.

cup

Jake itu tanggap, sayangnya dalam hal seperti ini tidak. pelayan yang sedang lewat langsung mengalihkan arah pandangnya dan berjalan mundur, merasa tidak enak karena mengganggu momen tuan mudanya.

melihat Jake yang diam saja, Sunghoon kembali pada posisi awal dan tertawa pelan. saat inilah Jake baru sadar. ia langsung menutupi bibirnya dengan telapak tangan. sial dirinya kecolongan. telinganya memanas, Jake hanya terus berharap semoga alpha itu tidak menyadarinya.

Jake menghentakkan kaki kirinya lalu pergi menjauhi Sunghoon. niat menghampiri Jay, malah first kiss-nya diambil. untung saja tuan muda Park itu mate-nya, bila tidak, entahlah nasibnya saat ini. frustasi mungkin?

'how cute', pikir Sunghoon.

melihat punggung Jake yang menjauh, Sunghoon beralih masuk ke kamar Jay. kembarannya itu masih terlelap. seluruh badannya tertutupi oleh selimut, membuatnya terlihat seperti kepompong.

Sunghoon mengendap-endap dan ikut tiduran di atas kasur Jay. lantas dirinya tertidur juga. sepertinya sudah waktunya untuk membiarkan Jake kembali berinteraksi dengan Jay. sebenarnya Sunghoon merasa bersalah, tapi sekaligus menjahili mate-nya itu, seru juga rasanya.

• • •

Jay menggeliat kecil. ia merasa ada benda yang sangat berat menimpa bagian perutnya, sampai membangunkan tidur pulasnya. ternyata, tangan Sunghoon. kebetulan sudah pukul setengah delapan, memang waktunya untuk bangun. ia menggeleng kecil dan menguap.

"Sunghoon, bangunn", Jay menepuk pelan pipi kembarannya.

dia bingung mengapa Sunghoon belum pulang ke kediaman Park. sejak kejadian perminta maafan James dan Samantha, Sunghoon menetap di kediaman Shim untuk bersama dengannya. ada motif lain atau tidak, Jay juga tidak tahu.

yang Jay tahu, bila Sunghoon terus-terusan melarang Jake untuk berdekatan dengannya, omega manis itu akan kehilangan kesabarannya. Jake saat ini ibarat bom yang bisa meledak kapan saja.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang