chapter 7: lust

7.1K 652 43
                                    

pembicaraan terakhirnya dengan Sunghoon sedikit mengganjal. Heeseung pun memutuskan untuk pergi ke kediaman Park dengan kaos hitam dan celana jeans senada. karena tidak ada perayaan formal, dia malas memakai jas.

selama perjalanan ke kediaman Park, ia sedikit bosan. dengan keadaan jalan yang macet, dia memutuskan untuk bermain hp sebentar. sebenarnya dia jarang bermain hp, jadi yang dia lakukan hanya buka tutup aplikasi.

saat sampai di kediaman Park, ia mencium bau manis yang memuakkan. Heeseung mengeraskan rahangnya, terlihat bahwa ia terganggu. rupanya salah satu pelayan sedang mengalami heat. Heeseung tidak habis pikir dengan pemikiran pelayan itu.

Heeseung mengetuk kamar Sunghoon dan mendapati dirinya sadang tidur. Heeseung menghela nafas pelan dan masuk ke kamarnya. ia duduk di sebelah Sunghoon dan mengelus rambutnya.

sudah hampir 4 tahun dia mengenal Sunghoon. dan belakangan ini ia merasa cukup suka dengannya. entah kenapa pernyataan Heeseung bisa mengesalkan Sunghoon. bukankah tidak dijadikan objek pemuas merupakan idaman semua orang?

Sunghoon pun terbangun dan mengedipkan matanya. ternyata Sunghoon minum, alhasil dia masih mabuk. dia kira Heeseung adalah bayangannya. Sunghoon menarik Heeseung ke atasnya. otomatis Heeseung menahan beban tubuhnya dangan kedua tangan di sebelah wajah Sunghoon. ia penasaran apa yang akan Sunghoon lakukan di dalam kungkungannya.

Sunghoon menarik tengkuk Heeseung dan melumat ranum pria di atasnya. Heeseung yang terbawa suasana, mulai menggunakan lidahnya. saking terbawa suasana, Heeseung tidak sadar Sunghoon kehabisan nafas. Sunghoon pun memukul dada Heeseung pelan. dan Heeseung melepaskan tautan mereka.

muka Sunghoon sangat merah saat ini dan ia sedang berusaha menstabilkan nafasnya. dia cukup kaget ternyata Heeseung yang ada di atasnya nyata. benar-benar Lee Heeseung, lelaki yang ia cintai selama 3 tahun. dirinya reflek menutup mukanya dengan tangan.

Heeseung menjilat bibirnya pelan dan tersenyum. jangan kira sudah berakhir. Heeseung mulai menjilati leher Sunghoon dan memberinya beberapa kecupan. tanpa sadar, beberapa desahan keluar dari mulut Sunghoon. daripada memberi, menerima ternyata lebih enak.

Heeseung mulai mengangkat baju Sunghoon. menampilkan badan putih bersih, seputih salju. sungguh warna yang indah, ditambah dengan rona merah dibagian tertentu karena ia malu. Heeseung menciumi dada sampai ke perut bawah Sunghoon perlahan. lalu melepas atasannya. Sunghoon cukup terpukau. Heeseung jauh lebih tampan saat berada di atasnya.

perlahan, Heeseung mengelus surai Sunghoon. dia sedang dikuasai nafsu saat ini, bisa dilihat dari bola matanya yang berubah keemasan. Sunghoon berpikir, alangkah baiknya bila mereka melakukan saat ini setelah second gender-nya diketahui. sehingga ia bisa mencium pheromone Heeseung dan mabuk olehnya.

"aah", desahan Sunghoon menghiasi kamar saat Heeseung mulai memilin dan menjilat serta menggigit pelan nipple-nya. rasanya aneh tapi sangat nikmat. seketika dirinya sangat terangsang. Sunghoon pun meremat sprei kasur sedari tadi karena serangan nikmat yang dia dapatkan dari Heeseung.

saat Heeseung mulai melepas celana Sunghoon, sedikit kesadarannya mulai kembali. ia pun bertanya apa Sunghoon serius ingin melakukannya? saat miliknya masuk, tidak akan ada kata kembali. apalagi kenyataan bahwa dia seorang dominant alpha, sekali melakukannya, game over. kamu tidak akan bisa lari kemanapun.

hal ini adalah yang Sunghoon tunggu semenjak dulu. ya, disetubuhi oleh tunangannya. dia sering mendambakan Heeseung yang sedang rut, menghabiskan waktu hanya berdua dengannya. seharian melakukan kegiatan mate dan bisa berharap lebih, marking. jadi jawaban Sunghoon adalah ya.

tidak peduli dengan kesadarannya, Heeseung sudah disuguhkan makanan, akan bodoh bukan bila tidak menikmatinya? sudah lama juga semenjak dia terakhir bersetubuh. dia membuka celana Sunghoon dan mengelus lubang berwarna merah itu dengan penuh nafsu. ia menjilatnya lalu mengambik pelumas dan mengoleskannya pada jarinya. sebagai permulaan, ia memasukkan dua jari ke dalamnya. dia melakukan gerakan menggunting agar memudahkan miliknya masuk nanti.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang