chapter 15: inevitable

6.8K 652 46
                                    

"ah Jungwon? dimana Jake?", tanya Adele yang tadinya sedang berbincang dengan Sunghoon.

Sunghoon yang sedang tertawa lantas melihat ke arah Jungwon. dirinya ingat siapa beta ini, tuan muda Yang, yang bersama dengan mate-nya di pesta malam itu. Sunghoon pun mempertahankan senyumnya. takdir sudah mulai menggerakkan tangan rupanya.

lihat bukan? tanpa mencari pun mereka akan bertemu lagi. karena takdir itu mutlak dan ikatan mate, adalah ikatan paling spesial yang ada di dunia.

Jungwon tentu saja tidak mengingat Sunghoon. malam itu dirinya hanya fokus pada Jake tanpa memedulikan sekitarnya. lagi pula sebelum sempat menengok, Jake sudah menariknya bak kesetanan.

"heheh aku mengerjainya", jawab Jungwon tanpa dosa.

sesuai dugaan, Adele malah ikut tertawa. putra keduanya itu memang cukup lugu dan ceroboh. memang sasaran empuk korban penjailan. bahkan pada saat Jake masih balita, Adele juga sering mengerjainya. membuat Jaehyun tak habis pikir dan menggeleng-gelengkan kepalanya setiap melihat kejadian serupa. dan tentu saja Jaehyun yang bertugas menenangkannya.

"halo, saya Yang Jungwon", sapa Jungwon pada alpha di seberangnya.

Sunghoon menangguk, "Park Sunghoon, tidak perlu terlalu formal"

"ah baik!", ucap Jungwon dengan energi meledak-ledak.

saat ini Jake sedang mandi. benar-benar sepupunya itu perlu di-beritahu siapa sebenarnya yang merupakan pemimpin di antara mereka berdua. ia menggosok-gosokan kepalanya dengan shampoo berbau seasalt dan honey, kesukaannya.

"AARRGHHH", kesal Jake.

saat sudah rapi dan mengeringkan rambutnya, Jake memilih menggunakan tangga. ia memakai baju berwarna baby blue dan celana putih dengan ukuran oversized tapi pas di pinggangnya. yah, setidaknya dirinya wangi. hal itu membuatnya senang. memang dirinya adalah seorang omega sejati.

Jake tersentak saat mendekati arah ruang tamu. dia sudah menyadarinya. tamu yang datang, adalah mate-nya. jantungnya mulai berdetak tidak beraturan, nafasnya juga memendek. apakah perlu senorak ini? Jake tidak habis pikir dengan diri dan reaksi tubuhnya.

Sunghoon tersenyum. mate-nya sudah dekat ternyata, bisa ia rasakan dari harum pheromone manis yang samar ini. vanilla dengan campuran cinnamon, wangi manis yang ia sukai. kebetulan scented candle di kamarnya juga berbau cinnamon, harumnya entah mengapa membuatnya tenang. serta pheromone mate-nya, mengingatkan Sunghoon tentang suasana hangat perkemahan sambil dikelilingi oleh orang-orang yang ia sayangi.

Jake memantapkan kakinya. ia tidak bisa kabur lagi walau dirinya ingin. cepat atau lambat, mereka memang di-takdirkan. Jake tidak tertarik untuk melawan takdir, tapi bila alpha-nya menolaknya, ia juga tidak bisa apa-apa. dirinya juga bukan tipe yang memaksakan kehendaknya atas orang lain, dirinya pun tidak ambisius.

naif memang, tapi Jake memang sebaik itu. hatinya selembut salju, Jay yang terkadang gengsi-an saja sampai mengakui hal itu. segala orang akan merasa tenang saat berada di dekatnya. aura, pembendaharaan kata, dan bahasa tubuh Jake, semuanya sangat cocok. dan jangan lupakan tentang senyumnya, yang seperti malaikat.

Jake mengepalkan tangannya dan melangkah maju. ia menampilkan muka sedatar mungkin. tapi karena mukanya memang manis, mau di-apakan saja, dia akan terlihat sedang senang.

"selamat sore, maaf terlambat, saya Jake Shim", ucap Jake yang lalu mengatupkan bibirnya dan segera duduk di sebelah Jungwon sambil meremas baju beta itu. Jungwon tidak peduli dan membiarkannya.

Sunghoon tersenyum tipis. ada sebuah perasaan tenang, rindu, dan semangat yang meledak-ledak seperti kembang api di hatinya. rasa yang paling mendominasi adalah, sayang. dirinya merasa bahwa mate-nya itu perlu dilindungi, dan selalu berada dalam pelukannya.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang