chapter 33: blitz

3.7K 427 76
                                    

"akhh aku malu", Jay menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya. beta female yang berstatus menjadi pacarnya saat ini, juga tak kalah malunya. buktinya Giselle juga ikut menutupi matanya dengan tangannya.

Karina yang dari kejauhan melihat keanehan yang tidak biasa pun mengernyit heran lalu menghampiri mereka berdua. ah, sepertinya keju yang ia siapkan sudah dimakan oleh si tikus. artinya, Jay memakan umpannya.

"congrats", ucap Karina dengan wajah yang sangat mengesalkan bagi Jay.

sedangkan Giselle malah langsung menarik tangan Karina, setelah itu pergi meninggalkan Jay seorang. beta male itu masih kepalang malu dan merasa aneh, jadi ia membiarkan apapun itu yang akan dibicarakan oleh noona serta pacarnya.

"ugh kenapa kamu memberitahunya?!", Giselle sedang sangat salah tingkah saat ini. Karina, sebagai sahabatnya sejak kecil, tentu saja mengerti. omega itu hanya menaikkan salah satu alisnya dan tersenyum seolah berkata bukankah seharusnya kamu berterimakasih?

"entahlah, kita semua tahu lukisan Jay memiliki makna lain", keluh Giselle.

beta berdarah Jepang ini memang sudah menyukai Jay sejak mereka bertemu untuk pertama kalinya. mungkin seperti cinta pandangan pertama. tapi, tahukah kalian, mengapa ia enggan memberitahu Jay?

mungkin bila sahabat dari kecilnya ini tidak peka, beta male itu tidak akan pernah tahu tentang perasaannya. sebab Jay sangat tidak peka atau mungkin memang tidak tertarik saja untuk menuju ranah seperti itu dengannya.

alasan Giselle hanya satu, ia takut merebut posisi seorang. ia yakin sebelum kecelakaan pesawat itu terjadi, pasti Jay memiliki pasangan. dengan pesona, wajah, dan tubuh sedemikian rupa, tidak mungkin dirinya lajang. kecuali dirinya sendiri yang memilih untuk sendiri dulu.

tapi semua dugaan Giselle terbukti saat ia melihat mimpi Jay melalui lukisannya. beta itu mempunyai pasangan. dan bila suatu saat nanti ingatan Jay kembali, dibenci Jay adalah hal terakhir yang Giselle inginkan di dunia ini. jangan sampai hal itu terjadi. terlalu banyak yang harus dikorbankan.

memilikinya atau tidak, bukan masalah. selama dirinya bisa menjadi sosok penting dalam hidup Jay, itu sudah lebih dari cukup baginya. karena mencintai, berarti merelakan bukan? bentuk cinta paling tulus adalah mengikhlaskan. dan yang terpenting, Jay berhak memilih.

Karina yang bisa membaca Giselle seperti sebuah buku terbuka pun menghela nafas. lagi-lagi dirinya harus ikut campur. memang pada dasarnya, segala hal harus dilakukan secara keseluruhan. tidak bisa setengah-setengah.

"Jay sudah memilih, El"

"dan kamu, berhak untuk bahagia"

"so go! go get your man"

perkataan Karina membuat beta female itu menjadi yakin. ia memeluk pelan Karina, lalu pergi menuju tempat di mana Jay berada. melihat sahabatnya yang terlihat bahagia itu, membuat hati Karina menghangat.

"El?", ucap Jay yang sedang berjalan menuju pantai.

Giselle menghembuskan nafas kasar. ia berjalan mengarah ke Jay dengan penuh kepercayaan diri. hari ini juga, Jay adalah miliknya. maaf siapapun itu pasangan Jay di masa lalu, semuanya sudah berlalu. masa sekarang, masa ini, Jay Yoo adalah miliknya.

tapi apa Giselle benar-benar setega ini?

cup

mungkin ya, mungkin tidak. kecupan ini bisa menjadi kecupan terakhir mereka. beta female itu mencurahkan seluruh perasaannya kedalam kecupan ringan antara-nya dengan Jay.

"I love you, Jay", mata Giselle memanas.

ada perasaan aneh dan salah yang menggerogoti hati Jay. seperti ada sebuah sosok yang menghalanginya untuk membalas pernyataan cinta pada Giselle. kenapa dirinya seperti ini? ia seperti seorang remaja labil.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang