chapter 13: doom

7.8K 781 59
                                    

"Won, Jay mana?", Jake mengingatkan Jungwon tentang saudaranya yang belum balik dalam jangka waktu 30 menit ini.

mendengar pertanyaan Jake, lelaki beta itu memiringkan kepalanya lalu menyatukan kedua alisnya bingung. iya juga, dimana Jay? tadi dirinya pamit ke toilet. tapi tidak mungkin selama ini kan? walau buang air besar sekalipun tidak akan memakan waktu selama ini.

"aku cari dulu", Jungwon beranjak dari tempat duduknya.

Jungwon ke toilet terdekat yang terletak lumayan pojok. disana ia tidak menemukan siapapun. bukankah seharusnya Jay berada di toilet ini bila dirinya memang pergi ke toilet. dengan langkah gusar, Jungwon kembali ke restaurant hotel.

"Jay tidak ada di toilet", info Jungwon yang terlihat bingung.

Jake tersentak. ia takut bila ada suatu hal yang buruk terjadi. apalagi ini hotel, penuh dengan orang-orang asing. kenapa saudaranya harus tiba-tiba menghilang di bangunan seluas ini?!

"telfon!!", ide Jake.

kebetulan macam apa ini? hp Jay dia tinggalkan di tempat duduknya. Jake mengatupkan bibirnya rapat dan Jungwon tertawa canggung. jantung mereka berdua cukup dilatih dalam keadaan ini.

"tenang Jake, ingat bukan bahwa Jay seorang beta?", Jungwon berusaha menenangkan Jake sekaligus dirinya sendiri.

mereka berdua meninggalkan restaurant dan hendak pergi ke ruang keamanan, untuk melihat rekaman cctv. sialnya, akses tidak bisa diberikan. walau alasan mereka jelas, cctv bukan hal yang seremeh itu untuk ditunjukkan pada orang asing. bisa berbahaya bila terjadi hal yang tidak diharapkan.

Jake tidak bisa berhenti memilin kedua tangannya. dirinya kelewat khawatir untuk mempertahankan ketenangannya, sampai-sampai pheromone-nya menguar. kabar baiknya, Jungwon merupakan beta yang peka dengan pheromone.

"Jake, pheromone-mu", Jungwon mengingatkan Jake.

ah kenapa harus sekarang?! omega itu tidak pandai mengendalikan pheromone-nya saat berada di situasi tertentu. biasanya, Adele akan menangkannya. Jungwon pun membantunya menenangkannya dengan kata-kata penenang, supaya pikirannya menjernih. syukurlah Jake bisa kembali mengambil kendali atas akal sehatnya.

"ugh ayo ke perusahaan dad", ajak Jake dengan langkah cepat.

• • •

bagaimana dengan Jay? entahlah dirinya juga tidak tahu sedang berada dimana. saat ini dia tengah duduk di kursi penumpang dengan seorang alpha di sebelahnya yang sedang menyetir dengan kecepatan rata-rata.

alpha itu sering meliriknya dari sudut mata tajamnya, seolah Jay bisa menghilang kapan saja. jujur saja Jay menyadarinya, tapi badannya terlalu lemas untuk bertanya. jadi dia memilih untuk diam dan waspada.

tentu saja, dia lupa mengabarkan Jake maupun Jungwon. pasti mereka sedang kalang kabut saat ini. mau tak mau, Jay harus meminta tolong pada alpha asing yang belum ia ketahui namanya.

Jay akhirnya membuka suara, "maaf, apa aku bisa meminjam hp-mu?"

Heeseung tersenyum. suara omega itu sangat sopan masuk ke dalam pendengarannya. ia pun mengambil hp-nya di saku lalu memberikannya pada Jay.

"terimakasih", cicit Jay.

Jay menekan beberapa nomor di benda berbentuk persegi panjang itu. telfon sudah tersambung, hanya perlu menunggu lawan bicaranya mengangkat.

"Jake?"

"JAY! JAY SHIM! WHERE THE HELL YOU ARE?!", teriak Jake dari seberang.

Jay pun megernyitkan mukanya, suara Jake sukses membuat kepalanya mendengung. "aku ada urusan, kalian pulang saja dulu", ucap Jay lemah.

encounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang